1.247 Ternak Sapi di Jatim Kena Wabah PMK, Kementan Terjunkan Tim dan Uji Lab

6 Mei 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan memeriksa kesehatan ternak sapi di tempat resmi penjualan hewan kurban, Desa Batoh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (24/7). Foto: Ampelsa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan memeriksa kesehatan ternak sapi di tempat resmi penjualan hewan kurban, Desa Batoh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (24/7). Foto: Ampelsa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Peternakan (Kementan) langsung menerjunkan tim dan uji laboratorium guna mengkonfirmasi laporan wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang telah menyerang 1.247 ekor ternak sapi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Indikasi dan saat ini lagi diperiksa di laboratorium sampel yang ada dan tim Kementan sudah ada di lapangan memantau kondisi tersebut,” ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah kepada kumparan, Jumat (6/5).
Adapun, wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Jawa Timur tersebut tersebar di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. Dinas Peternakan Pemprov Jawa Timur (Jatim) mencatat 1.247 ekor ternak sapi telah terinfeksi Penyakit Mulut Kuku (PMK).
Ribuan sapi hidup dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk penuhi kebutuhan Lebaran, Selasa (12/4/2022). Foto: Badan Pangan Nasional (BPN)
Sesuai Surat Edaran Dinas Peternakan Pemprov Jatim No 524.3/5201/122.3/2022 tentang Laporan Kejadian Penyakit Menular Akut Pada Ternak di Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jatim, ada empat wilayah yang sudah terdeteksi penyakit tersebut.
Kasus pertama kali dilaporkan di Kabupaten Gresik pada tanggal 28 April 2022 sebanyak 402 ekor sapi potong yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa. Kasus kedua dilaporkan pada tanggal 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan sebanyak 102 ekor sapi potong yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa.
ADVERTISEMENT
“Selanjutnya di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa. Kasus ketiga terlaporkan pada tanggal 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa,” bunyi surat mengenai wabah PMK yang ditandatangani Kadis Peternakan Jatim Indyah Aryani, dikutip kumparan pada Jumat (6/5).
Ribuan sapi hidup dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk penuhi kebutuhan Lebaran, Selasa (12/4/2022). Foto: Badan Pangan Nasional (BPN)
PMK adalah penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90 sampai 100 persen dan dianggap bisa menimbulkan kerugian ekonomi sangat tinggi.
Tanda klinis wabah tersebut adalah demam tinggi (39-410c), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.
ADVERTISEMENT