1 Karyawan Meninggal Akibat Penembakan, Freeport Perketat Keamanan Kuala Kencana

1 April 2020 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban teror KKB di Freeport dilarikan ke Rumah Sakit. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Korban teror KKB di Freeport dilarikan ke Rumah Sakit. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang bekerja erat bersama pihak pasukan keamanan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana menyusul insiden penembakan pada Senin (30/3) yang telah menyebabkan meninggalnya 1 karyawan PTFI , Graeme Thomas Wall, 57 tahun dan telah menyebabkan dua korban cedera serius, Ucok Simanungkalit dan Jibril Bahar.
ADVERTISEMENT
Segera setelah terjadinya insiden, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana, yang berfokus pada area-area pemukiman pada malam hari dan ditingkatkan pada area-area komunitas dan area kerja pada siang hari.
“Kami menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan kami dengan sangat serius. Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka. Saat ini, perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di Kuala Kencana sampai waktu yang dinyatakan aman oleh pihak keamanan,” ujar VP Corporate Communication PTFI, Riza Pratama, dalam keterangan resmi, Rabu (1/4).
Korban teror KKB di Freeport dilarikan ke Rumah Sakit. Foto: Dok. Istimewa
Jenazah Graeme Thomas Wall, karyawan Freeport yang meninggal akibat insiden penembakan tersebut, telah diberangkatkan dengan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk keperluan autopsi pada Selasa (31/3). Pemberangkatan dengan Airfast dilakukan sesuai dengan izin yang diterima dari Pemerintah Daerah Mimika.
ADVERTISEMENT
"Keluarga besar PT Freeport Indonesia sangat berduka atas kehilangan ini. Kami bekerjasama dengan keluarga almarhum untuk rencana repatriasi jenazah ke negara asal, New Zealand. Wall telah bekerja bersama perusahaan selama 15 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, beserta empat orang anak," Riza menuturkan.
Sementara itu, dua orang korban luka dalam insiden penembakan yang sama, saat ini dalam proses pemulihan di RS Tembagapura. Keduanya dalam kondisi stabil.
"PT Freeport Indonesia akan menyampaikan informasi selanjutnya bilamana ada laporan perkembangan baru dari kejadian ini," tutup Riza.