10 Bank Ditunjuk Jadi Penyalur Baru Kredit Rumah Bersubsidi di 2019

19 Maret 2019 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk promosi di lokasi penjualan rumah murah program kredit pemilikan rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpengasilan rendah. Foto:  ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk promosi di lokasi penjualan rumah murah program kredit pemilikan rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpengasilan rendah. Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
ADVERTISEMENT
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah jumlah bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau KPR bersubsidi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi (PKO) pada akhir pekan lalu, terdapat 10 bank baru yang menyalurkan KPR FLPP, yakni Bank BRI Agroniaga, Bank KEB Hana, Bank Sulteng, Bank Nagari Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank Jambi Syariah, Bank Kaltimtara, Bank Jateng, Bank Jateng Syariah, dan Bank BPD DIY.
"Ada 10 bank penyalur KPR FLPP baru," kata Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR, Budi Hartono kepada kumparan, Selasa (19/3).
Rumah murah di Cikarang, Bekasi Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Pada akhir 2018, PPDPP memutuskan hanya 25 bank saja yang berhak menyalurkan KPR FLPP di 2019. Sementara pada Februari 2019 lalu, Bank Artha Graha dan Bank NTB Syariah menyusul ditetapkan sebagai bank penyalur.
Dia menyampaikan mulai tahun ini, PPDPP lebih selektif memilih bank penyalur KPR FLPP. Bank penyalur wajib memenuhi kriteria yang ditetapkan, seperti memiliki analis kredit yang cukup agar KPR FLPP disalurkan sesuai target.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, PPDPP menarget dapat menyalurkan 67.000 KPR FLPP kepada masyarakat dengan anggaran Rp 7,1 triliun. Nantinya bank penyalur baru akan diberi alokasi penyaluran KPR FLPP dari bank penyalur yang berkinerja tak sesuai target.
"Nanti realokasi aja berdasarkan hasil review. Kami kan selalu melakukan evaluasi, kalau bank lain rendah nanti diserahkan ke bank lain. Ini agar kita pastikan Desember 2019, target sudah tercapai," kata Budi.