10 Persen Toko di Pusat Perbelanjaan Terancam Tutup, Imbas Sepi Pengunjung

2 Agustus 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung mengantre dengan menjaga jarak saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Mal Margocity, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung mengantre dengan menjaga jarak saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Mal Margocity, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
ADVERTISEMENT
Setelah 45 hari kembali beroperasi, sebagian toko di pusat perbelanjaan memutuskan kembali menutup operasional. Kondisi tersebut terjadi lantaran masih berlangsungnya pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja, Alphonsus Widjaja, hal itu menyebabkan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan tak pernah mencapai 50 persen.
Meskipun jumlah pengunjung mulai mengalami peningkatan karena libur panjang Idul Adha 2020, ia menilai kenaikannya masih belum cukup mampu menggenjot pendapatan mereka.
Pengunjung berjalan di kawasan Mal Margocity pada hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Terlebih lagi, kata Alphonsus, hingga saat ini belum ada insentif dari pemerintah untuk meringankan beban operasional toko-toko yang sudah buka itu. Sehingga perlahan-lahan ada toko yang memutuskan untuk kembali tutup.
"Sudah banyak penyewa yang menghentikan operasionalnya karena sudah tidak mampu lagi menanggung kerugian selama ini. Penyewa baru pun relatif sangat minim sekali, hampir semua penyewa memilih untuk membatalkan ataupun menunda usahanya sambil menunggu perkembangan ke depan," ujar Alphonsus kepada kumparan, Minggu (2/8).
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, saat ini sebagian besar toko masih memilih untuk tetap bertahan. Namun, ia khawatir mereka dapat bertahan untuk jangka waktu panjang tanpa adanya relaksasi.
Sementara di sisi lain, pemulihan pun masih membutuhkan waktu yang lama. Sehingga ia memperkirakan sekitar 10 persen toko terancam akan tutup kembali.
"Akan ada sekitar 10 persen penyewa yang tidak mampu bertahan. Sampai dengan saat ini pemerintah masih belum memberikan bantuan ataupun insentif kepada pusat perbelanjaan," pungkasnya.