10 Tahun PGN Bangun Jaringan Gas, Baru 1 Persen Rumah Tangga yang Nikmati

6 Juli 2020 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua petugas di lokasi fasilitas gas milik PGN. Foto: dok. PGN
zoom-in-whitePerbesar
Dua petugas di lokasi fasilitas gas milik PGN. Foto: dok. PGN
ADVERTISEMENT
Pemerintah menugaskan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) atau PGN membangun jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Per hari ini, total jargas yang dibangun mencapai 537.938 sambungan rumah (SR).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PGN, Suko Hartono, menyebutkan dari 537.938 SR yang dibangun, panjangnya mencapai 38.800 kilometer yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Sayangnya, jika ditotal dengan jumlah penduduk Indonesia, dari pembangunan jargas tersebut, baru 1 persen rumah tangga yang menikmatinya.
"Jika penduduk Indonesia 260 juta dan kami asumsikan satu rumah diisi 4 orang, jadi 537 ribu sambungan rumah itu sekitar 0,9 persen atau hanya 1 persen saja yang nikmati sambungan jargas," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (6/7).
Khusus untuk penugasan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020, PGN ditugaskan membangun 316 ribu sambungan jaringan gas rumah.
Sampai Juni lalu, jumlahnya baru mencapai 127.864 SR yang meliputi 23 kabupaten dan kota. Rinciannya, jargas Aceh, Tamiang, Langsang, Deli Serdang 16.709 SR. Jargas Palembang-Ogan Ilir 13.358 SR.
Petugas memeriksa jaringan gas untuk rumah tangga di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (21/3). Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Lalu, jargas Ogan Komering-Muara Enim 13.044 SR, Musi Rawa-Banyuasin 12.189 SR, Dumai-Pekanbaru 9.981 SR. Lalu ada Serang-Bandar Lampung 13.144 SR, Semarang-Blora 10.725 SR, Balikpapan-Penajam Paser Utara-Tarakan 16.809 SR, dan Muara Jambi-Sarolangu 12.932 SR.
ADVERTISEMENT
Suko menjelaskan alasan belum tercapainya pembangunan jargas. Per Juni ini karena ada pengalihan anggaran dari semula Rp 3,5 triliun menjadi Rp 1,4 triliun dari APBN 2020 sebab digunakan untuk penanganan COVID-19.
Adapun Roadmap jargas di RPJMN, tahun ini direncanakan 316 ribu SR dengan anggaran Rp 3,5 triliun. Realisasinya hanya 127 ribu SR yang dibiayai APBN dengan biaya Rp 1,4 triliun.
"Adapun rencana PGN 50 ribu SR saat ini belum bisa kita laksanakan karena berbagai hal seperti penurunan demand (penjualan) dan tugas lain yang harus diprioritaskan di Kepmen 89 dan 91 (Keputusan Menteri ESDM tentang penurunan harga gas industri USD 6 per MMBTU)," katanya.