11 Jurus AP II Tangkal Virus Corona: Aktifkan Thermo Gun sampai Isolasi Pesawat

9 Maret 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menggunakan thermal scanner memeriksa suhu tubuh penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3).  Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menggunakan thermal scanner memeriksa suhu tubuh penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3). Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
Seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) siap mencegah penyebaran virus Corona ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan memiliki program antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona serta siap dengan berbagai skenario. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang serius mencegah penularan virus corona.
Langkah antisipatif mencegah masuknya virus Corona sudah dijalankan PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan sejak awal Januari 2020, seiring dengan terbitnya Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada 3 Januari 2020. Angkasa Pura II mengikuti arahan pemerintah serius melindungi masyarakat.
“Sejak awal Januari 2020, PT Angkasa Pura II bersama dengan KKP di bandara melakukan koordinasi intensif agar maksimal dalam mencegah masuknya virus Corona. Kami sadar bahwa bandara adalah pintu masuk utama negara sehingga pengawasan harus diperketat,” ujar President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
ADVERTISEMENT
Upaya pencegahan terus dilakukan hingga kini di 19 bandara bandara PT Angkasa Pura II.
Berikut upaya PT Angkasa Pura II menangkal penyebaran virus Corona ke Indonesia:
1. Mengaktifkan thermal scanner
Di terminal penumpang pesawat, PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah mengoperasikan thermal scanner untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat. Jika ada penumpang pesawat dengan suhu di atas 38 derajat celcius maka layar di monitor terdeteksi berwarna merah dan akan dilakukan tindakan lebih lanjut.
2. Melengkapi personil dengan Thermo Gun
Kegunaan thermo gun sama dengan thermal scanner yakni untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat. Kelebihan thermo gun adalah bentuknya yang ringkas dan mudah dibawa-bawa (mobile) oleh personil yang berkepentingan untuk pemeriksaan penumpang.
ADVERTISEMENT
3. Melakukan surveillance syndrome
Personil berkepentingan memantau dan meningkatkan pengawasan untuk menemukan ada atau tidaknya penumpang pesawat yang terjangkit virus Corona.
Petugas menggunakan thermal scanner memeriksa suhu tubuh penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3). Foto: Dok. Angkasa Pura II
4. Menyediakan lebih banyak hand sanitizer di terminal penumpang pesawat
Perilaku hidup bersih dapat membantu mencegah terjangkitnya penumpang pesawat dari virus Corona. Oleh karena itu, PT Angkasa Pura II kini menyediakan lebih banyak lagi cairan pembersih tangan/hand sanitizer di terminal penumpang pesawat khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
5. Membagikan masker secara berkala ke komunitas bandara
PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan sejumlah instansi secara berkala membagi-bagikan masker kepada penumpang pesawat dan komunitas lainnya guna mencegah penyebaran virus Corona.
6. Melakukan simulasi penanganan penumpang pesawat yang terjangkit Corona
Simulasi dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, lengkap dengan berbagai peralatan standar untuk penanganan karantina dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
7. Pembentukan Komite Nasional Fasilitasi Udara (FAL Udara)
Pembentukan Komite FAL sesuai dengan Annex 9 ICAO guna meningkatkan koordinasi di antara stakeholder penerbangan guna mengambil langkah yang diperlukan dalam pencegahan penyebaran virus Corona.
8. Diaktifkannya Posko Siaga Monitoring Waspada Wabah Coronavirus di Soekarno-Hatta
Posko diaktifkan di Soekarno-Hatta pada 31 Januari 2020, atau sehari setelah WHO menyatakan virus Corona sebagai Public Health Emergency.
Posko dilengkapi berbagai peralatan medis, monitor CCTV yang memantau seluruh terminal penumpang, dan sistem teknologi terkini guna mempercepat respons dalam menanggulangi atau mencegah penyebaran virus Corona. Posko ini juga menjadi Posko Koordinasi antar stakeholder di bandara.
Suasana Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3). Foto: Dok. Angkasa Pura II
9. Menetapkan prosedur penanganan pesawat yang mengangkut penumpang terjangkit virus Corona
Selain upaya antisipasi, Bandara Soekarno-Hatta juga telah memiliki rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terjangkit virus Corona.
ADVERTISEMENT
Jika ada laporan dari pilot mengenai adanya penumpang yang terjangkit virus Corona, maka pesawat akan ditempatkan di area isolasi (apron) di sisi udara, begitu mendarat di Soekarno-Hatta. Di kondisi itu, Emergency Center Operation diaktifkan dan Mobile Command Post digunakan.
Kemudian, ambulans dari rumah sakit akan diberi akses menuju area isolasi dipandu oleh Aviation Security dan personil Apron Movement Control (AMC).
10. Menghentikan penerbangan Indonesia - China dan sebaliknya
Pemerintah dan PT Angkasa Pura II menunda sementara seluruh penerbangan rute Indonesia - China dan sebaliknya terhitung mulai 5 Februari 2020 Pukul 00.00.
Bandara PT Angkasa Pura II yang melayani penerbangan langsung ke China adalah Soekarno-Hatta, di mana terdapat 16 izin rute penerbangan dengan 143 pergerakan pesawat setiap pekan.
ADVERTISEMENT
11. Memastikan penumpang pesawat yang tiba mengisi Health Alert Card
PT Angkasa Pura II membantu KKP untuk memastikan form Health Alert Card diisi oleh setiap penumpang yang tiba di bandara. Kartu tersebut sebagai tanda bahwa penumpang telah melalui proses screening di bandara, serta meningkatkan kewaspadaan jika penumpang tersebut mengalami keluhan kesehatan dan berobat di luar bandara.
Kartu Health Alert Card (HAC) juga diberikan kepada penumpang saat berada di dlm pesawat kemudian diisi sebelum mendarat. Nantinya kartu tersebut disimpan selama 14 hari, dalam waktu tersebut bila ada sakit seperti batuk, pilek, sesak, maka orang tersebut harus datang ke pelayanan kesehatan terdekat.