129 Ribu Ton Gula Pasir Impor Diproyeksi Gagal Masuk RI Tahun Ini

14 Desember 2023 7:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja saat bongkar muat 2.000 ton Gula Kristal Putih (GKP) dari Thailand yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (1/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja saat bongkar muat 2.000 ton Gula Kristal Putih (GKP) dari Thailand yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (1/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan adanya kemungkinan sebanyak 129.000 ton gula penugasan impor tahun ini, akan direalisasikan tahun depan. Alasannya karena tenggat waktu untuk merealisasikan impor gula tahap kedua tahun ini telah berakhir pada Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, kata dia, gula impor ini baru mendarat di Tanah Air usai pergantian tahun dan masuk ke penugasan impor 2024. Padahal saat ini harga gula makin mahal.
"Kelihatannya akan kita dapatkan bisa saja jadi bagian dari penugasan 2024,” kata Frans saat ditemui di sela-sela acara National Sugar Summit 2023 di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Rabu (13/12).
Untuk kuota impor yang didapatkan holding pangan pelat merah tersebut untuk tahun ini mencapai 250.000 ton, dan dibagi menjadi dua tahap realisasi. “Tahap pertama 107.500 ton, realisasi kami itu (saat ini) 97.000 atau 98.000. Jadi sudah 90 persen (tahap 1),” tambah Frans.
Stok gula pasir di Pasar Senen, Sabtu (2/4/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ID Food akan merampungkan realisasi impor tahap pertama sebesar 10.000 ton, dari India sebanyak 70 persen dan sisanya dari Thailand. Menurut Frans, dibukanya kembali keran impor gula dari India ini, dibarengi dengan kenaikan harga yang dipatok negara di Asia Selatan tersebut.
Direktur Utama holding pelat merah sektor pangan, PT Rajawali Nusindo Indonesia (RNI) atau ID Food Frans Tambunan ditemui di sela-sela acara National Sugar Summit 2023 di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Rabu (13/12/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
“India buka, tapi enggak banyak. Harganya sekarang berkisar sudah mendekati USD 780 sampai USD 800 per metrik ton. Kalau di awal tahun sekitar USD 625 sampai USD 635, naiknya sudah cukup tinggi,” tutur Frans.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, Frans menuturkan, sisa realisasi impor tahap pertama tahun ini sebanyak 10.000 ton gula tersebut baru akan mendarat awal tahun. Tetapi Frans memastikan Indonesia tidak akan kekurangan stok pemanis ini.
“Nah tapi jangan lupa juga teman kita swasta, sehingga bisa merealisasikan (impor) yang less sugar, (juga ada) PTPN ada 80.000 (ton) ya, jadi ada ID Food, PTPN dan swasta yang akan mereka realisasikan akhir bulan ini,” tutup Frans.