news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

17 BUMN dan Anak Usaha Akan Jadi 3 Holding Baru, yang Terdekat Bank Syariah

29 September 2020 6:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN akan membentuk tiga holding baru yang akan menggabungkan total 17 BUMN dan anak perusahaannya. Ketiga holding yang akan dibentuk itu adalah Holding BUMN Pangan, Holding BUMN Pengelola Pelabuhan, dan Holding BUMN Bank Syariah.
ADVERTISEMENT
"Dalam konsep yang terdekat adalah (penggabungan) bank syariah BUMN, itu dalam waktu dekat," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, dalam diskusi secara online, Senin (28/9) malam.
Menurut Arya, bank syariah BUMN ini sedang dalam proses finalisasi penggabungan. Dengan demikian bank-bank syariah yang kini menjadi anak-anak usaha bank BUMN, akan digabungkan menjadi satu bank syariah.
Seperti diketahui, empat bank milik negara, masing-masing memiliki anak usaha bank syariah. Yakni BRI Syariah, Syariah Mandiri, dan BNI Syariah. Sementara Bank BTN, memiliki Unit Usaha Syariah (UUS). Tapi Arya tak merinci, kapan penggabungan keempat bank syariah itu akan dilakukan.
Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Selain bank syariah, dua holding lain yang sedang disiapkan adalah Holding BUMN Pengelola Pelabuhan. Ini akan menggabungkan empat Pelindo yang saat ini ada. "Memang Pelindo akan diholdingkan, dalam waktu dekat akan diholdingkan. Tidak lama lagi akan menjadi holding jadi satu Pelindo saja," kata Arya.
ADVERTISEMENT
Dari total 17 BUMN yang akan digabungkan selain empat bank syariah dan empat Pelindo, sembilan BUMN lainnya akan digabungkan menjadi Holding BUMN Pangan. Untuk sektor ini, yang akan menjadi induk usahanya adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.
Menurut Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI, Febriyanto, terdapat delapan BUMN yang akan bergabung ke dalam klaster pangan di bawah RNI, dalam rangka persiapan sebagai holding. Delapan BUMN tersebut yakni PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, PT Perikanan Nusantara, Perum Perikanan Indonesia, PT Berdikari, PT Garam, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT BGR Logistics.