2020, Transaksi di Bursa Saham Ditargetkan Rp 9,5 Triliun per Hari

24 Oktober 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengasumsikan rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) pada Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2020 sebesar Rp 9,5 triliun atau meningkat dari asumsi RKAT 2019-Revisi sebesar Rp 9,25 triliun.
ADVERTISEMENT
Hal ini didasarkan pada dampak program-program pengembangan pasar oleh seluruh pelaku Pasar Modal Indonesia.
Mengutip hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (24/10), program-program tersebut di antaranya:
1) proyek Penyelesaian Transaksi T+2 pada 26 November 2018;
2) pelaksanaan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat yang mencapai 5.000 kegiatan setiap tahunnya di 29 Kantor Perwakilan dan 434 Galeri Investasi di seluruh Indonesia;
3) peningkatan perlindungan investor melalui Notasi Khusus pada Kode Saham, peningkatan kemudahan pelaporan Keterbukaan Informasi melalui integrasi Sarana Pelaporan Elektronik OJK dan BEI bagi Emiten dan Perusahaan Publik, serta peningkatan pengawasan transaksi efek di Bursa;
4) peluncuran produk-produk baru seperti Derivatif, Waran Terstruktur, dan Indeks (IDX Value30 dan IDX Growth30);
ADVERTISEMENT
5) peningkatan kemudahan akses penggalangan dana kepada calon emiten melalui sistem e-Registration (Pencatatan Efek Elektronik), e-IPO (Penawaran Umum Elektronik), dan Papan Akselerasi bagi perusahaan skala Kecil dan Menengah untuk penggalangan dana maksimal Rp 250 miliar.
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
BEI selaku salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) terus berupaya untuk fokus dalam mengembangkan variasi layanan dan produk untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas Perusahaan Tercatat serta peran dan kapasitas Anggota Bursa dalam menyambut tahun 2020.
Fokus BEI pada tahun 2020 adalah Pengembangan Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) dan Pengembangan Produk serta Layanan Kebursaan.
Sebagai tahap awal, BEI akan berupaya pada pengembangan perdagangan obligasi yang dikembangkan melalui platform ETP baru. Fokus pengembangan produk meliputi optimalisasi produk derivatif (Waran Terstruktur, index futures, dan single stock futures) dan optimalisasi perdagangan ETF, serta pengembangan layanan kebursaan lainnya meliputi:
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
1) dukungan pengembangan sistem penawaran umum elektronik (e-IPO) OJK;
ADVERTISEMENT
2) dukungan pengembangan Securities Lending and Borrowing (SLB) KPEI;
3) pengembangan klasifikasi industri baru (Indonesia Stock Exchange Industrial Classification/IDXIC) berdasarkan produk atau eksposur pasar Perusahaan Tercatat untuk menggantikan klasifikasi industri saat ini (Jakarta Stock Industrial Classification/JASICA) yang masih berdasarkan aktivitas ekonomi;
4) penyesuaian mekanisme pre-closing untuk mengurangi volatilitas harga saham pada saat penutupan;
5) peningkatan teknologi sistem perdagangan untuk mempercepat order routing dan kompabilitas dengan sistem pada bursa global;
6) peningkatan efisiensi pengembangan sistem perdagangan.
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
BEI menargetkan 76 Pencatatan Efek Baru di RKAT 2020 yang terdiri atas saham, obligasi korporasi, EBA, ETF, DIRE, dan DINFRA. Target tersebut dicapai melalui penyelenggaraan sosialisasi, workshop, dan one-on-one meeting kepada perusahaan potensial baik dari perusahaan swasta maupun anak usaha BUMN dan BUMD, serta pengembangan regulasi dan sistem yang mendukung kemudahan pencatatan efek bagi calon Perusahaan Tercatat.
ADVERTISEMENT
BEI terus mendukung penguatan Anggota Bursa (AB) melalui kerja sama sosialisasi publik untuk meningkatkan jumlah investor. Untuk mendukung AB dalam meningkatkan layanan bagi investor, BEI mendukung layanan Securities & Lending Borrowing (SLB) yang ditawarkan oleh PT KPEI, pendanaan efek bagi investor melalui PT Pendanaan Efek Indonesia, serta perluasan bisnis AB melalui Perusahaan Efek Daerah untuk dapat memperluas basis investor di daerah-daerah.