214 Pedagang Pasar Tradisional Positif COVID-19

29 Mei 2020 10:54 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga memadati area penjualan pakaian di Pasar Induk Rau di Serang, Banten, Jumat (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga memadati area penjualan pakaian di Pasar Induk Rau di Serang, Banten, Jumat (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
ADVERTISEMENT
Pasar tradisional menjadi salah satu tempat yang rentan terjadinya penularan virus corona. Aktivitas jual beli yang melibatkan kontak langsung antara penjual dan pembeli ini menyebabkan banyak pedagang terinfeksi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) mencatat, hingga saat ini sebanyak 214 pedagang dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Di mana 19 orang di antaranya meninggal dunia.
"Ikappi mencatat minimal 214 pedagang positif dan 19 di antaranya meninggal karena COVID-19. Tiap dua hari kami update, dan itu update terakhir dua hari kemarin," ujar Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri kepada kumparan, Jumat (29/5).
Abdullah menjelaskan, dari total pedagang yang terjangkit ini, Pasar Raya Padang menjadi menyumbang kasus terbanyak. Sebanyak 110 kasus atau lebih dari separuh kasus, terjadi di Pasar Raya Padang.
"Faktanya di beberapa kota kami menganalisa penyebarannya luar biasa cepat. Di Pasar Raya Padang binaan kami, itu pun tembus lebih dari 100 pedagang," sambungnya.
Pedagang kulit ketupat musiman melayani pembeli di kawasan Pasar Tugu, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
Atas dasar itu, ia khawatir jumlah kasus akan semakin meningkat saat pemerintah memberlakukan new normal. Sehingga ia mengimbau agar pemerintah melakukan tes massal terhadap para pedagang terlebih dahulu sebelum kebijakan pelonggaran itu dijalankan.
ADVERTISEMENT
Rapid test terhadap para pedagang ini, menurutnya, perlu dilakukan agar dapat mengendalikan penyebaran virus. Selain itu, juga supaya para pedagang dan pembeli di pasar tradisional bisa lebih mematuhi protokol penanganan COVID-19.
"Ada dua hal yang bisa diambil jika rapid test atau swab dilakukan di pasar, yang pertama kita mengidentifikasi penyebarannya. Kedua, juga untuk mendorong agar ada efek jera bagi pedagang dan pengunjung agar melakukan protokol kesehatan yang mestinya memakai masker dan seterusnya, kalau tidak ada itu mereka agak sedikit ogah-ogahan," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.