23 Desember, Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris Antam hingga PTBA

8 Desember 2021 5:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir akan merombak direksi dan komisaris 3 Anggota Holding Industri Pertambangan, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS). Perubahan pengurus akan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ketiganya akan menggelar RUPSLB pada 23 Desember 2021.
"Pergantian Pengurus (Dewan Komisaris dan/atau Direksi) Perseroan," demikian keterangan mata acara RUPSLB Antam, dikutip kumparan pada Rabu (8/12).
Sama halnya dengan Antam, PTBA dan PT Timah juga mencantumkan agenda perubahan pengurus. "Persetujuan Perubahan Pengurus Perseroan."
Sebelumnya, Erick Thohir telah merombak direksi dan komisaris MIND ID, Induk Holding Industri Pertambangan. Dalam RUPS MIND ID yang digelar pada 29 Oktober 2021 itu, 4 orang direktur diberhentikan sekaligus, salah satunya adalah Orias Petrus Moedak yang dicopot dari posisi Direktur Utama.
Mantan Dirut MIND ID Orias Petrus Moedak. Foto: Afut Syafril/ANTARA
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, perombakan besar-besaran dilakukan agar ada penyegaran di manajemen MIND ID. Dia menyebut ada empat tujuan yang akan dicapai dalam manajemen baru ini.
ADVERTISEMENT
Pertama, akselerasi transformasi industri tambang yang berbasis keberlanjutan dan ramah lingkungan dengan mengoptimalkan program digitalisasi dan automasi mekanisasi smart mining 5.0.
"Kedua, pengembangan hilirisasi industri tambang menuju integrated metal & mineral comprehensive upstream & downstream processing untuk memaksimalkan nilai yang bisa diperoleh di dalam negeri sehingga terbangun industri dalam negeri yang kuat," katanya.
Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Ketiga, menjadi motor penggerak terdepan dalam inisiatif pengembangan industri mobil listrik nasional yang bertujuan untuk mengurangi defisit devisa negara akibat impor energi. Selain itu juga untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi darat.
Keempat, untuk mengakselerasi terciptanya ekosistem yang terintegrasi di sektor kendaraan listrik dan membuka peluang investasi dan kerja sama dengan pemain global.