26 Km Jalan Trans Papua Belum Terbangun karena Gangguan Keamanan

4 Maret 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur Trans Papua yang menghubungkan Wamena-Mamugu. Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Trans Papua yang menghubungkan Wamena-Mamugu. Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga akhir 2019, jalan Trans Papua yang telah terbangun mencapai 2.320,23 kilometer (km). Sementara target Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 2.345,4 km.
ADVERTISEMENT
Pembangunan jalan itu dilakukan di ruas Kwatisore-Nabire sepanjang 208,1 km, Nabire-Wagete-Enarotali sepanjang 275,5 km, Enarotali-Ilaga-Mulia-Wamena sepanjang 469,48 km, Wamena-Elelim-Jayapura sepanjang 447,22 km, Wamena-Habema-Kenyam-Mumugu sepanjang 271,6 km, Kenyam-Dekai sepanjang 217,9 km, Dekai-Oksibil sepanjang 231,6 km, dan Wagete-Timika sepanjang 224 km.
“Jadi jalan Trans Papua untuk wilayah Papua itu 2.345 km rencananya. Sisa penanganannya 25 km lagi,” beber Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XVIII Jayapura Kementerian PUPR, Osman H Marbun saat ditemui di Jayapura, Rabu (4/3).
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XVIII Jayapura Kementerian PUPR, Osman H Marbun Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Adapun pembangunan jalan Trans Papua yang belum selesai terletak pada ruas Enarotali-Ilaga-Mulia-Wamena sepanjang 8,25 km dan Kenyam-Dekai sepanjang 16,92 km. Sementara ruas lainnya telah terselesaikan sesuai target.
“Pengerjaan jalan Trans Papua ditargetkan bisa selesai dalam satu tahun anggaran (2020 ini),” katanya.
Pembangunan jalan di Wamena,Mumugu 284,3 km telah tersambung Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA
Dia menambahkan, kendala yang dihadapi Kementerian PUPR dalam membangun Trans Papua yaitu soal keamanan dan kondisi medan yang berat sehingga pengerjaan terpaksa dihentikan.
ADVERTISEMENT
“Kendala lainnya selain keamanan adalah kondisi medan berat sehingga pengerjaan jalan terpaksa dihentikan,” jelas Osman.
Menurutnya, pembangunan jalan Trans Papua bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, membuka daerah terisolir dan mengurangi tingkat kemahalan harga barang, terutama di wilayah pegunungan Papua.