3 Bank BUMN Akan Gelar RUPST, Direksi dan Komisaris Dirombak?

21 Januari 2020 8:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Tiga bank BUMN serentak bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada bulan depan. Jadwal rapat ini dipercepat dari agenda RUPST yang biasa dilakukan tiap Maret.
ADVERTISEMENT
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip kumparan, Selasa (21/1), ketiga bank pemerintah tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BBRI yang akan menggelar RUPST pada 18 Februari 2020, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) atau BMRI yang akan menggelar RUPST pada 19 Februari 2020, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BBNI yang akan menggelar RUPST pada 20 Februari 2020.
Dalam masing-masing mata agenda RUPS yang dijadwalkan, ketiga bank tersebut memuat pergantian susunan pengurus perseroan. Misalnya pada Bank BNI yang menyisipkannya pada mata agenda keenam atau terakhir.
Siapakah yang Bakal Dirombak?
Agenda pergantian pengurus perseroan bisa mengganti jajaran direksi, komisaris, atau keduanya. Itu artinya, Kementerian BUMN yang menghendaki percepatan jadwal RUPST menjadi Februari 2020 karena ingin merombak lagi jajaran petinggi bank negara saat ini.
Para pejabat Bank BTN berfoto sebelum dimulainya rapat umum pemegang saham luar biasa di Kantor Pusat Bank BTN, Jakarta (27/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pada Agustus-September 2019 lalu, sebenarnya Kementerian BUMN telah merombak habis-habisan empat bank negara, termasuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) atau BBTN.
ADVERTISEMENT
Perombakan terjadi dalam waktu berdekatan yakni Bank Mandiri 28 Agustus 2019, Bank BTN 29 Agustus 2019, Bank BNI 30 Agustus 2019, dan Bank BRI yang seharusnya lebih awal jadi mundur pada 2 September 2019.
Dalam RUPSLB yang digelar serentak Agustus-September tahun lalu, ada kemiripan, yakni mengganti direktur utama pada dua bank, yakni Suprajarto digantikan Sunarso di Bank BRI dan Maryono digantikan Suprajarto di Bank BTN.
Meski begitu, Suprajarto memilih mundur dari jabatan barunya karena menganggap pencopotannya di BRI dilakukan sepihak oleh Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno sebagai pemegang saham tertinggi.
Bank Mandiri pun telah mengalami pergantian Dirut. Pada RUPSLB Bank Mandiri yang digelar 9 Desember 2019 lalu, pemegang saham sepakat mengangkat dirut baru yakni Royke Tumilaar.
ADVERTISEMENT
Royke diangkat menjadi Dirut Bank Mandiri karena posisi tersebut telah ditinggalkan Kartika Wirjoatmodjo. Sebab Kartika alias Tiko ditarik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Menteri BUMN. Saat RUPS tersebut, Tiko diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri. Namun, Tiko dikabarkan akan digeser ke posisi Komisaris Utama BRI.
Jika ketiga bank BUMN itu sudah diganti dirutnya, tinggal Bank BNI yang belum. Saat ini, posisi Dirut BNI diisi oleh Achmad Baiquni. Dia menjabat posisi tersebut sejak 2015 atau hampir selesai masa jabatan untuk 1 periode.