3 Maskapai BUMN Bakal Merger, Akankah Tiketnya Seharga Garuda Indonesia?

25 Agustus 2023 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga saat ditemui dalam acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Kamis (6/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga saat ditemui dalam acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Kamis (6/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga bicara soal dampak rencana merger tiga maskapai BUMN terhadap harga tiket pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Merger ini awalnya diumumkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
Merger 3 maskapai tersebut antara lain Garuda Indonesia, PT Pelita Air Service, dan PT Citilink Indonesia. Arya memastikan rencana merger tersebut tidak membuat harga tiket pesawat Garuda turun karena tiga pesawat tersebut memiliki kelas yang berbeda.
“Ya enggak lah, enggak mungkin karena pasti kelasnya beda. Lagian masih dihitung, kelasnya masih beda. Apakah kelasnya Garuda nanti level atas, Pelita di tengah, Citilink di (low cost carrier) LCC kan belum tau. Dilihat nanti bagaimana,” ujar Arya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jumat (25/8).
Arya bilang proses merger ini dilakukan secepatnya. Merger bakal dilakukan untuk efisiensi sehingga tiga maskapai tersebut berada di bawah satu manajemen. Ia belum bisa mengkonfirmasi Pelita Air nantinya akan satu kelas dengan Citilink.
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
“Citilink di bawah Garuda, Pelita belum tahu. Apakah nanti dia setara sama Citilink, atau di dalam citilink belum tahu. Itu untuk efisiensi saja satu manajemen lah semua,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku rencana merger masih dalam tahap awal. Artinya, Garuda masih mengeksplorasi secara mendalam mengenai berbagai peluang sinergi bisnis, dengan tetap mengoptimalkan aspek profitabilitas. Tapi Irfan yakin aksi ini bisa mendongkrak kinerja perusahaan.
"Ini turut menjadi sinyal positif bagi upaya penguatan fundamental kinerja perusahaan khususnya pasca-restrukturisasi yang terus dioptimalkan melalui berbagai langkah akseleratif transformasi kinerja bersama pelaku industri aviasi Indonesia," terang dia dalam keterangan resmi, Selasa (22/8).