3 PLTS Siap Dibangun di Batam, Listriknya Bakal Diekspor ke Singapura

26 Oktober 2021 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Muda Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng menyaksikan penandatanganan Joint Development Agreement PLTS di Batam antara Sembcorp Industries, PLN Batam, dan PT Trisurya Mitra Bersama. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Muda Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng menyaksikan penandatanganan Joint Development Agreement PLTS di Batam antara Sembcorp Industries, PLN Batam, dan PT Trisurya Mitra Bersama. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Singapura tengah dilanda krisis energi. Tiga proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pun sepakat dibangun oleh perusahaan patungan Indonesia dan Singapura. Listriknya akan diekspor perdana sebesar 100 megawatt (MW) pada 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Pertama, penandatanganan kerja sama PLTS dilakukan antara PT Trisurya Mitra Bersama dan PLN Batam dengan Sembcorp Industries. Kedua dilakukan Medco Power Energy dengan dua perusahaan Singapura yaitu Gallant Venture Ltd dan PacificLight Energie Pte Ltd. Ketiga dilakukan konsorsium Sunseap dan Grup Agung Sedayu.
Kesepakatan pembangunan dan pembelian energi bersih dilakukan di tengah kegiatan Singapore International Energy Week yang dimulai sejak Senin (25/10). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif serta Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Muda Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng menyaksikan tiga penandatanganan terpisah antara perusahaan Indonesia dan Singapura.
Arifin Tasrif mengatakan sebagai bagian dari komitmen global untuk mencegah terjadinya perubahan iklim, Indonesia serius mengembangkan energi baru terbarukan. Potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar mulai dari tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan arus bawah laut.
ADVERTISEMENT
“Indonesia bukan hanya akan bisa memenuhi kebutuhan energi bersih dan terbarukan untuk kepentingan dalam negeri, tetapi juga untuk negara di sekitarnya. Ekspor perdana 100 MW dari Pulau Bulan merupakan tonggak pertama bagi Indonesia untuk menyediakan energi bersih dan terbarukan,” kata Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa (26/10).
Dia sangat berharap pengembangan energi baru terbarukan bisa ikut mendorong bangkitnya industri dalam negeri untuk menghasilkan panel surya. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah membuka lapangan kerja dan keahlian di bidang energi baru terbarukan.
Medco Power Indonesia (MPI) dan Salim Group akan mengekspor listrik ke Singapura. Foto: Medco
Saat membuka SIEW, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong menyampaikan Singapura sudah mencanangkan menjadi negara rendah karbon. Untuk itu, Singapura akan mulai beralih dari penggunaan energi fosil menjadi energi baru terbarukan.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi alternatif adalah energi tenaga surya dan tenaga air. Singapura sudah memulai mengembangkannya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada seperti waduk-waduk serta atap bangunan. Namun, dengan jumlah lahan yang terbatas, Singapura tidak mungkin memenuhi dari dalam negeri sendiri.
“Untuk itulah kerja sama dengan negara-negara tetangga dan kawasan penting dilakukan karena Singapura membutuhkan pasokan energi listrik dari energi rendah karbon hingga 4 GW apa da 2035 mendatang. Untuk tahap pertama, kami akan mengimpor listrik dari Pulau Bulan, Indonesia, sebesar 100 MW,” ujar Menteri Gan.
Direktur Utama Medco Hilmi Panigoro di Energy Building, Jakarta, Selasa (2/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menjelaskan rencana ekspor listrik tenaga surya dari Pulau Bulan sudah dimulai sejak tiga tahun lalu. Berbagai kajian dilakukan secara panjang dan akhirnya mendapatkan komitmen pembelian dari Energy Market Authority (EMA) untuk bisa menyuplai kebutuhan energi listrik untuk Singapura.
ADVERTISEMENT
“Sekarang tugas kami merealisasikannya. Ada 1.000 hektar lahan yang tersedia sehingga bisa menghasilkan 1 GW. Namun, untuk tahap pertama akan diekspor 100 MW dan harapannya sudah bisa direalisasikan 2024 nanti,” kata Hilmi.
Presiden Direktur PT Trisurya Mitra Bersama Benjamin Subrata secara terpisah menjelaskan, pihaknya bersama Sembcorp bukan hanya sepakat untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di kawasan Batam, tetapi juga di Nusa Tenggara Timur.
“Untuk di Batam rencananya kami akan memulai dengan 350 MW di mana 50 MW akan dipergunakan untuk Batam dan sisanya diekspor ke Singapura. Namun proyek yang lebih besar akan kami lakukan di Sumba dan akan dikembangkan di lahan seluas 6.000 hektar,” jelas Ben Subrata.
*****
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT