4 Fakta Bos MNC, Hary Tanoesoedibjo, Mau Bangun Sirkuit MotoGP di Lido City

3 Maret 2021 10:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, akan membangun sirkuit MotoGP di megaproyek pariwisata Lido City yang tengah dia garap. Dia beralasan, masyarakat Indonesia sangat menyukai tontonan MotoGP, sehingga keberadaan sirkuit di Indonesia akan menyalurkan minat tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Lido City merupakan megaproyek pariwisata garapan MNC Land di bawah MNC Group, kelompok usaha milik Hary Tanoesoedibjo. Di proyek yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut, Ketua Umum Partai Perindo itu akan membangun fasilitas wisata kelas atas.
Seperti hotel dan hunian, lapangan golf, taman hiburan atau arena bermain, pusat kegiatan seni dan musik, sedangkan sirkuit MotoGP merupakan hal yang baru digagas Hary Tanoesoedibjo. Apa pertimbangannya untuk membangun sirkuit otomotif itu? Berikut fakta-faktanya dirangkum kumparan:

1. Masyarakat Indonesia Gemar MotoGP

Pria yang akrab disapa HT ini mengatakan, Indonesia merupakan pangsa yang menjanjikan bagi olahraga balap sepeda motor internasional. Bahkan, Hary Tanoesoedibjo menyebut 50 persen penonton MotoGP di Malaysia merupakan orang Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalian tahu orang Indonesia menyukai balap motor, di Sepang Malaysia sekitar 50.000 pengunjung, sekitar 50 persen merupakan orang Indonesia. Mereka terbang ke sana (Malaysia) dan menonton. Ini bukan F1 tapi sepeda motor," katanya dalam webinar, Selasa (2/3).

2. Sirkuit MotoGP Kedua Setelah Mandalika

Peta lokasi proyek pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika, Lombok. Foto: Michael Agustinus/kumparan
Jika obsesi Hary Tanoesoedibjo untuk membangun sirkuit MotoGP di Lido City, maka ini akan menjadi yang kedua di Indonesia setelah sirkuit serupa di Mandalika, Lombok. Sirkuit di Mandalika sendiri sedang dalam proses penyelesaian dan targetnya akan diuji coba pada Juli 2021.
Sirkuit Mandalika yang akan digunakan untuk perhelatan internasional pada akhir tahun nanti, memiliki 17 tikungan. Terdiri dari 6 tikungan ke arah kiri dan 11 tikungan ke arah kanan. Pengelolaannya dilakukan di bawah BUMN ITDC.
ADVERTISEMENT

3. Bakal Lokasi Sirkuit Dapat Fasilitas Pajak

Megaproyek Lido City yang bakal jadi lokasi pembangunan sirkuit MotoGP, telah ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan status tersebut, proyek Lido City milik MNC Land itu akan menikmati berbagai kemudahan dan fasilitas insentif perpajakan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 237/PMK.010/2020.
Danau Lido. Foto: Ridho Robby/kumparan
Seperti insentif pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea masuk, serta pajak dalam rangka impor, cukai, serta berbagai kemudahan perizinan lainnya.

4. Hary Tanoesoedibjo Cari Investor

Untuk mewujudkan obsesinya membangun sirkuit MotoGP di Lido City, Hary Tanoesoedibjo tengah melakukan penawaran kepada investor untuk membangun sirkuit GP. Ia tak menjelaskan lebih detail mengenai nilai proyek yang dibutuhkan untuk membangun sirkuit GP tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dari catatan kumparan, megaproyek Lido City yang akan dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektare itu, disebut-sebut akan mendapat pendanaan dari China. South China Morning Post, melansir setengah dari total pendanaan proyek ini dikabarkan bersumber dari pinjaman pada pemerintah China sebesar USD 500 juta. Anak usaha BUMN China bidang konstruksi, Metallurgical Corporation of China (MCC), dikabarkan telah menandatangani kesepakatan dengan MNC Land.
Meski demikian, perusahaan China tersebut dikabarkan tidak akan terlibat secara langsung. Namun di sisi lain, proyek tersebut nantinya akan menggunakan brand hotel milik Donald Trump. Tapi Hary Tanoesoedibjo membantah soal investor China itu. Bos MNC Group itu mengatakan, belum menandatangani perjanjian pinjaman dana, melainkan baru sebatas penunjukan perusahaan konstruksi untuk taman hiburan yang berada di hunian mewah tersebut.
ADVERTISEMENT