4 Industri Farmasi Dunia yang Membidik Cuan di Tengah Heboh Virus Corona
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Menurut perusahaan riset dan manajemen aset global, AB Bernstein yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS), ada 4 perusahaan dunia, yakni GlaxoSmithKline (Inggris), Sanofi (Prancis), serta Merck dan Pfizer yang berbasis di AS justru kecipratan suntikan dana investor untuk mengembangkan vaksin anti virus corona. Di saat bersamaan, permintaan terhadap vaksin dan produk kesehatan juga meningkat. Keempat ini merupakan pengendali pasar vaksin dunia. Lantas bagaimana profil keempat perusahaan itu?
GlaxoSmithKline
Perusahaan ini memiliki bisnis farmasi , vaksin, dan layanan kesehatan. Mengutip website perusahaan, GlaxoSmithKline yang didirikan tahun 1715 di London, bermula dari sebuah apotek. Kini GlaxoSmithKline telah memiliki 100.000 karyawan. Sepanjang 2019, perusahaan mengalokasikan investasi 4,3 miliar Poundsterling untuk pengembangan 39 jenis obat dan 15 jenis vaksin baru.
Sanofi
Perusahaan yang berpusat di Paris ini menyediakan produk kesehatan seperti vaksin hingga layanan kesehatan. Sanofi menempatkan China dan negara berkembang sebagai prioritas bisnis sepanjang 2019. Pada tahun lalu, vaksin menyumbang pendapatan hingga 5,1 miliar Poundsterling terhadap total pendapatan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Merck
Merck merupakan perusahaan layanan kesehatan global yang telah eksis selama 125 tahun. Berpusat di AS, Merck beroperasi di 140 negara dengan lini bisnis seperti farmasi, vaksin, dan kesehatan hewan. Total karyawan mencapai 69.000 orang. Sepanjang 2018, Merck mengalokasikan dana Research & Development mencapai USD 9,8 miliar.
Pfizer
Pfizer merupakan perusahaan farmasi berbasis di AS yang telah berdiri sejak tahun 1949. Perusahaan obat dan vaksin ini pada tahun 2018 mencatatkan pendapatan USD 53,6 miliar dengan total karyawan di seluruh dunia sebanyak 92.400 orang.