4 Industri Farmasi Dunia yang Membidik Cuan di Tengah Heboh Virus Corona

24 Februari 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulans yang mengangkut pasien coronavirus yang dikonfirmasi tiba di luar rumah sakit di Kota Daegu, Korea Selatan, Minggu (23/2). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ambulans yang mengangkut pasien coronavirus yang dikonfirmasi tiba di luar rumah sakit di Kota Daegu, Korea Selatan, Minggu (23/2). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona atau COVID-19 yang bermula dari China belum ada tanda-tanda mereda. Hari ini, korban meninggal akibat virus corona mencapai 2.592 orang. Di saat China dan negara yang penduduknya terinfeksi virus corona sedang berjuang, beberapa perusahaan farmasi besar dunia justru meraup rezeki.
ADVERTISEMENT
Menurut perusahaan riset dan manajemen aset global, AB Bernstein yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS), ada 4 perusahaan dunia, yakni GlaxoSmithKline (Inggris), Sanofi (Prancis), serta Merck dan Pfizer yang berbasis di AS justru kecipratan suntikan dana investor untuk mengembangkan vaksin anti virus corona. Di saat bersamaan, permintaan terhadap vaksin dan produk kesehatan juga meningkat. Keempat ini merupakan pengendali pasar vaksin dunia. Lantas bagaimana profil keempat perusahaan itu?

GlaxoSmithKline

Perusahaan ini memiliki bisnis farmasi, vaksin, dan layanan kesehatan. Mengutip website perusahaan, GlaxoSmithKline yang didirikan tahun 1715 di London, bermula dari sebuah apotek. Kini GlaxoSmithKline telah memiliki 100.000 karyawan. Sepanjang 2019, perusahaan mengalokasikan investasi 4,3 miliar Poundsterling untuk pengembangan 39 jenis obat dan 15 jenis vaksin baru.
Petugas medis berjalan di dekat pasien dengan gelaja virus corona atau COVID-19 yang beristirahat di rumah sakit darurat stadion olahraga Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/STR

Sanofi

Perusahaan yang berpusat di Paris ini menyediakan produk kesehatan seperti vaksin hingga layanan kesehatan. Sanofi menempatkan China dan negara berkembang sebagai prioritas bisnis sepanjang 2019. Pada tahun lalu, vaksin menyumbang pendapatan hingga 5,1 miliar Poundsterling terhadap total pendapatan perusahaan.
ADVERTISEMENT

Merck

Merck merupakan perusahaan layanan kesehatan global yang telah eksis selama 125 tahun. Berpusat di AS, Merck beroperasi di 140 negara dengan lini bisnis seperti farmasi, vaksin, dan kesehatan hewan. Total karyawan mencapai 69.000 orang. Sepanjang 2018, Merck mengalokasikan dana Research & Development mencapai USD 9,8 miliar.

Pfizer

Pfizer merupakan perusahaan farmasi berbasis di AS yang telah berdiri sejak tahun 1949. Perusahaan obat dan vaksin ini pada tahun 2018 mencatatkan pendapatan USD 53,6 miliar dengan total karyawan di seluruh dunia sebanyak 92.400 orang.