4 Strategi BKPM untuk Jaga Iklim Investasi saat Pandemi COVID-19

12 Juni 2020 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di acara Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jakarta, Rabu (15/1/2020).
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di acara Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jakarta, Rabu (15/1/2020). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku sudah menyiapkan strategi untuk menjaga iklim investasi di masa pandemi COVID-19. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, setidaknya ada 4 langkah yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Langkah pertama yang diambil adalah memfasilitasi perusahaan eksisting yang sudah beroperasi di Indonesia. Bahlil merasa hal itu penting untuk memastikan kinerja mereka tidak terkendala.
“Artinya perusahaan-perusahaan yang sudah ada sekarang kita tetap mendatangi mereka untuk memastikan bahwa produksi mereka tetap berjalan, karena salah satu tugas BKPM adalah memastikan investasi harus tetap berproduksi,” kata Bahlil saat diskusi secara virtual, Jumat (12/6).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Bahlil menjelaskan kalau perusahaan tetap beroperasi, berdampak pada penciptaan lapangan kerja atau setidaknya tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Langkah kedua adalah memfasilitasi perusahaan eksisting yang belum merealisasikan investasi.
“Ini yang dimaksudkan itu adalah investasi mangkrak yang Rp 708 triliun yang sudah tereksekusi Rp 400 triliun lebih,” ujar Bahlil.
ADVERTISEMENT
Investasi mangkrak tersebut sebenarnya ditargetkan Presiden Jokowi bisa diselesaikan pada Agustus 2020. Namun, Bahlil merasa dengan adanya virus corona ini membuat target tersebut bisa terkendala.
Meski begitu, Bahlil memastikan layanan perizinan di BKPM tidak ada kendala selama COVID-19. Hal itu, kata Bahlil, penting dilakukan untuk menjalankan langkah ketiga yaitu mendatangkan investasi baru.
“Kemudian promosi kita melakukan mendatangkan investasi baru jalan terus, apalagi beberapa perusahaan besar yang akan hengkang dari China khususnya, dari Amerika, kemudian Jepang dan lainnya,” ungkap Bahlil.
Strategi keempat adalah dengan memberikan insentif bagi perusahaan eksisting yang melakukan ekspansi. Bahlil menuturkan investor yang sudah bergerak di Indonesia harus dijaga dengan baik. Ia tidak mau hanya fokus memikirkan investor asing lagi, tapi melupakan yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
“Katakanlah perusahaan A dia sudah beroperasi 10 tahun, dia ingin melakukan ekspansi. Kita datangi dia, apa masalahmu, mau minta insentif apa, agar yang penting bisa ekspansi,” tutur Bahlil.