4 Strategi BKPM untuk Jaga Iklim Investasi saat Pandemi COVID-19
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ) mengaku sudah menyiapkan strategi untuk menjaga iklim investasi di masa pandemi COVID-19. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, setidaknya ada 4 langkah yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Langkah pertama yang diambil adalah memfasilitasi perusahaan eksisting yang sudah beroperasi di Indonesia. Bahlil merasa hal itu penting untuk memastikan kinerja mereka tidak terkendala.
“Artinya perusahaan-perusahaan yang sudah ada sekarang kita tetap mendatangi mereka untuk memastikan bahwa produksi mereka tetap berjalan, karena salah satu tugas BKPM adalah memastikan investasi harus tetap berproduksi,” kata Bahlil saat diskusi secara virtual, Jumat (12/6).
Bahlil menjelaskan kalau perusahaan tetap beroperasi, berdampak pada penciptaan lapangan kerja atau setidaknya tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Langkah kedua adalah memfasilitasi perusahaan eksisting yang belum merealisasikan investasi.
“Ini yang dimaksudkan itu adalah investasi mangkrak yang Rp 708 triliun yang sudah tereksekusi Rp 400 triliun lebih,” ujar Bahlil.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Bahlil memastikan layanan perizinan di BKPM tidak ada kendala selama COVID-19. Hal itu, kata Bahlil, penting dilakukan untuk menjalankan langkah ketiga yaitu mendatangkan investasi baru.
“Kemudian promosi kita melakukan mendatangkan investasi baru jalan terus, apalagi beberapa perusahaan besar yang akan hengkang dari China khususnya, dari Amerika, kemudian Jepang dan lainnya,” ungkap Bahlil.
Strategi keempat adalah dengan memberikan insentif bagi perusahaan eksisting yang melakukan ekspansi. Bahlil menuturkan investor yang sudah bergerak di Indonesia harus dijaga dengan baik. Ia tidak mau hanya fokus memikirkan investor asing lagi, tapi melupakan yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
“Katakanlah perusahaan A dia sudah beroperasi 10 tahun, dia ingin melakukan ekspansi. Kita datangi dia, apa masalahmu, mau minta insentif apa, agar yang penting bisa ekspansi,” tutur Bahlil.