4 Tahun Jokowi, Jumlah Karyawan yang Terkena PHK Menurun

28 Desember 2018 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa SEDAR menuntut Toyota karena PHK. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa SEDAR menuntut Toyota karena PHK. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat penurunan angka tenaga kerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama 4 tahun terakhir. Penurunan PHK terjadi sejak 2015.
ADVERTISEMENT
Angka PHK tahun 2014 sebanyak 77.687 pekerja, kemudian secara berturut-turut mengalami penurunan ke angka 48.843 pekerja di 2015, 12.777 pekerja di 2016, 9.822 pekerja di 2017, dan 3.362 pekerja di 2018 (posisi Bulan September).
Menurut Sekretaris Jenderal Kemenaker Khairul Anwar penyebab penurunan tenaga kerja yang mengalami PHK adalah gambaran dari membaiknya iklim ketenagakerjaan.
“Sudah semakin kondusif, sehingga PHK dengan sendirinya menurun. itu yang kita bisa analisis, contoh unsur-unsur masalah di perusahaan jauh menurun dalam lima tahun terakhir ini. Itu yang membuat kondisi di dalam industri sudah semakin baik,” katanya saat ditemui di Gedung Kemenaker, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).
Hingga kini Kemenaker masih menghimpun jumlah tenaga kerja yang ter-PHK untuk periode akhir tahun. Hanya saja, Khairul enggan menjelaskan lebih rinci mengenai sektor-sektor apa saja yang mengalami penurunan PHK. Khairel hanya menyebut bila Kemenaker terus melakukan sosialisasi ke perusahaan-perusahaan bahwa PHK adalah jalan terakhir.
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Khairul Anwar saat ditemui dalam acara jumpa pers akhir tahun 2018. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Khairul Anwar saat ditemui dalam acara jumpa pers akhir tahun 2018. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
"Bapak menteri kan selalu mendapatkan pemahaman kepada industri, bahwa PHK adalah jalan akhir suatu masalah. Itu yang diupayakan, jadi gimana secara teknis sesuai dengan spesifikasi masing-masing perusahaan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Khairul berharap ke depan iklim ketenagakerjaan semakin baik. Kemenaker saat ini sedang membuat sistem aplikasi database terkait data ketenagakerjaan.
“Semuanya nanti akan terlapor. Kita harapkan tahun depan sudah mulai selesai semua. Ini merupakan salah satu upaya kami untuk mendorong data yang lebih transparan,” lanjutnya.