40 Persen Perusahaan Bus AKAP Terancam Gulung Tikar Tahun Ini

12 Januari 2021 13:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah bus terparkir di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (30/3/2020). Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah bus terparkir di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (30/3/2020). Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Perusahaan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat ini dalam kondisi yang sulit. Pandemi telah membuat penumpang bus turun drastis.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan, sekitar 40 persen perusahaan Bus AKAP berpotensi gulung tikar pada tahun ini. Hal itu terlihat dari banyaknya PO Bus yang pembayaran cicilan utangnya tak lancar.
Udah ada 30-40 persen kolektibilitas naik,” katanya kepada kumparan, Selasa (12/1).
Kurnia menuturkan, selama pandemi pelaku usaha bus tidak mendapat stimulus secara langsung dari pemerintah. Sementara program restrukturisasi yang dijalankan tak banyak membantu pelaku usaha.
“Pendapatan kami lost. Restrukturisasi semakin panjang artinya 2 tahun jadi 4 tahun. Tapi ini kan cost makin mahal juga,” sambung Kurnia.
Ia berharap pemerintah mendorong kepercayaan publik untuk menggunakan transportasi umum. Sebab, selama pandemi masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding menggunakan transportasi umum. Angkutan umum berpelat hitam juga, ia menambahkan, juga perlu ditertibkan.
ADVERTISEMENT
“Kendaraan pribadi jadi angkutan umum terutama di wilayah Jateng ke Jakarta, banyak sekali travel plat hitam,” tutupnya.