5 Juta Warga China Jadi Pengangguran karena Virus Corona

18 Maret 2020 12:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis bersama pasien gejala virus corona atau COVID-19 ringan melakukan olahraga senam di rumah sakit darurat pusat pameran di Wuhan, Hubei, China.  Foto: AFP/STR
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis bersama pasien gejala virus corona atau COVID-19 ringan melakukan olahraga senam di rumah sakit darurat pusat pameran di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/STR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
China merupakan negara awal sumber virus corona atau COVID-19. Bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei China, virus mulai menyebar dan menginfeksi warga Hubei pada pertengahan Januari 2020. Kemudian meluas ke seluruh China, sehingga pemerintahan Xi Jinping memerintahkan penutupan beberapa kota atau lockdown, di antaranya Wuhan. Pemerintah China juga menghentikan aktivitas industri, bisnis, perkantoran dan sekolah. Layanan transportasi publik juga dihentikan sementara. Selain itu, suspect dan pasien corona dikarantina besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Sebagai dampak, jutaan warga China terpaksa harus kehilangan pekerjaannya. Menurut catatan CNBC, Rabu (18/3) mengutip data Badan Statistik China, sebanyak 5 juta warga Tiongkok harus menjadi pengangguran selama periode Januari-Februari 2020. Tingkat pengangguran meningkat dari 5,2 persen di Desember 2019, menjadi 5,3 persen di Januari dan 6,2 persen di Februari 2020.
"Data ini sangat berkesan karena 5 juta orang kehilangan pekerjaan dalam waktu 2 bulan," kata kepala Ekonom China di Macquarie, Larry Hu seperti ditulis CNBC.
Meski pemerintah China mulai berhasil mengatasi dampak pandemi corona dan pabrik-pabrik mulai beroperasi, namun kapasitas produksi belum bisa normal. Selama periode penanganan virus corona, output atau kinerja industri di China anjlok 13,5 persen pada periode Januari-Februari dibandingkan periode sama 2019. Kemudian penjualan di sektor ritel jeblok 20,5 persen.
ADVERTISEMENT