5 Proyek Hulu Migas Senilai Rp 3,6 Triliun Siap Beroperasi di Kuartal II 2022

7 April 2022 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan tahun ini ada dua belas proyek hulu migas yang beroperasi atau onstream. Dari jumlah tersebut, diproyeksikan lima proyek hulu migas akan onstream pada kuartal II 2022.
ADVERTISEMENT
Kelima proyek tersebut adalah satu proyek minyak dan gas yaitu Bukit Tua Phase 2B Petronas Carigali Ketapang II Ltd dan empat proyek gas meliputi Hiu Phase 2 Medco E&P Natuna, Jumelai Pertamina Hulu Mahakam, Baru Gas Plant Modif to Tenayan Plant EMP Bentu, serta OPL South Sembakung JOB PMEP Simenggaris.
Investasi untuk lima proyek tersebut mencapai USD 250,3 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun (asumsi USD 1 setara Rp 14.400). Kelima proyek ini diperkirakan menambah produksi minyak sebesar 14.000 barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 179 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Menurut Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, penyelesaian proyek hulu migas akan memberikan dampak yang signifikan untuk mencapai target lifting migas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Apalagi kenaikan harga minyak sejak tahun lalu diperkirakan akan bertahan cukup lama.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, riset Rystad telah memperkirakan harga minyak dunia berada di kisaran USD 80 per barel atau lebih tinggi dibandingkan estimasi awal yang sebesar USD 60 per barel tahun ini. Saat ini, harga minyak mentah berada di atas USD 100 per barel.
“Momentum harga minyak dunia yang tinggi dimanfaatkan betul oleh SKK Migas dengan mendorong KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) untuk melakukan investasi yang lebih agresif," kata Julius dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4).
SKK Migas juga mendorong KKKS untuk melaksanakan programnya lebih dini di awal tahun. Termasuk, kata dia, di dalamnya SKK Migas mengawal penyelesaian proyek hulu migas 2022.
Lebih lanjut, Julius menyampaikan berdasarkan prognosa saat ini, diperkirakan ada 12 proyek hulu migas yang bisa onstream di tahun 2022 sesuai yang telah ditetapkan dalam key performance indicator (KPI).
ADVERTISEMENT
“Untuk 5 proyek yang akan onstream di kuartal II tahun 2022, dari jumlah tersebut di bulan April akan onstream proyek Bukit Tua Phase 2B, sedangkan tiga proyek lainnya yaitu Hiu Phase 2, Jumelai dan Baru Gas Plant Modif. To Tenayan Plant akan onstream di bulan Mei dan satu proyek OPL South Sembakung di bulan Juni”, ungkap Julius.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Foto: Dok. SKK Migas
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melakukan kunjungan kerja ke Petronas Carigali Ketapang II Limited (PCKL) di Gresik (28/3),  untuk melihat lebih dekat progress penyelesaian Proyek Bukit Tua Phase 2B. Dalam kunjungan kerja tersebut, Dwi Soetjipto mendapatkan penjelasan perkembangan proyek Bukit Tua Phase 2B yang sudah mencapai 96 persen dari target, sehingga dipastikan di April 2022 sudah bisa onstream.
ADVERTISEMENT
Pada kunjungan kerja tersebut, Dwi menekankan pentingnya agar proyek Bukit Tua Phase 2B bisa onstream di April 2022 agar mampu menaikkan lifting tidak hanya di wilayah kerja (WK) Ketapang tetapi juga pencapaian lifting secara nasional.
Jika di tahun 2021 capaian produksi minyak di WK Ketapang sebesar 7.032 BOPD dan 32,8 MMSCFD, maka di tahun ini diharapkan lifting minyak akan meningkat menjadi 12.000 BOPD.
Kata Dwi, potensi di WK Ketapang masih menjanjikan, sehingga SKK Migas terus mendorong percepatan proyek pengembangan lapangan lainnya, seperti Bukit Panjang, Jenggolo serta Bukit Tua Waterflood.
"Untuk meningkatkan produksi berkelanjutan, maka harus terus didorong pengajuan proyek lainnya, seperti dengan telah discovery sumur hidayah WK North Madura II, harus segera dilakukan POD agar cadangan yang ditemukan dapat segera diproduksi," terang Dwi.
ADVERTISEMENT