58 Persen Emiten Alami Penurunan Laba di Kuartal I 2020

Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan per 7 Juli 2020, tercatat sebanyak 475 emiten telah menyampaikan laporan keuangan kuartal I 2020. Dari jumlah tersebut sebanyak 336 emiten atau 70,3 persen masih membukukan laba, sedangkan sebanyak 58,73 persen di antaranya mengalami penurunan laba.

“Yang masih membukukan laba itu ada 70 persen dan 58 persen di antaranya menunjukkan kinerja yang agak menurun,” ungkap Plt Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, Yunita Linda Sari dalam konferensi pers daring, Rabu (22/7).

Secara rinci, dari 475 emiten tersebut, sebanyak 336 emiten membukukan laba bersih sedangkan 139 emiten sisanya tercatat merugi sepanjang kuartal I 2020. Kemudian jika dilihat pergerakannya, dari 475 emiten tersebut, 196 emiten mengalami kenaikan laba bersih sedangkan 279 emiten lainnya mengalami penurunan laba bersih.

Yunita merinci, dari 475 emiten yang sudah melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2020 tersebut, sebanyak 42 emiten di antaranya merupakan emiten yang masuk dalam daftar LQ45. Secara total, 42 emiten tersebut berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 73,3 triliun, naik 3,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 70,57 triliun.

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Sedangkan jika dilihat secara keseluruhan, total laba bersih yang dihimpun 475 emiten pada kuartal I 2020 tersebut tercatat Rp 55,19 triliun. Angka tersebut anjlok 43,1 persen yoy dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 97 triliun.

Sementara itu, sektor yang paling banyak mencatatkan emiten cuan adalah sektor perdagangan, servis, dan investasi dengan total 65 emiten. Selain itu, sektor finansial juga mencatat sebanyak 38 emiten meraup laba bersih pada kuartal I 2020. Disusul dengan sektor industri dasar yang mencatatkan 47 emiten masih meraup laba bersih pada kuartal I 2020.

Sedangkan secara persentase, Otoritas Jasa Keuangan melaporkan ada dua sektor yang mencatatkan persentase terbesar untuk kenaikan laba bersih yakni sektor industri dasar yang naik sebesar 71,28 persen yoy dan sektor konsumer yang naik 9,89 persen yoy.