72 Ribu Nasabah BCA Dapat Keringanan Kredit, Nilainya Mencapai Rp 82,6 Triliun

27 Mei 2020 17:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019 . Foto: Helmi Afandi Abdullah/
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019 . Foto: Helmi Afandi Abdullah/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama masa pandemi corona, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA telah memberi keringanan kredit bagi 72.000 nasabah. Totalnya hingga Rp 82,6 triliun per Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan jumlah restrukturisasi tersebut setara dengan 10 hingga 14 persen dari keseluruhan portofolio kredit bagi debitur terdampak pandemi virus corona.
"Kami hingga saat ini sedang memproses restrukturisasi kredit kepada nasabah tertentu dalam tiap segmen agar mencapai keberhasilan pemulihan," ujar Jahja dalam paparan virtual kinerja keuangan BCA kuartal I 2020, Rabu (27/5).
Berkenaan itu, Jahja melanjutkan, restrukturisasi kredit dalam beberapa bulan ke depan berpotensi masih meningkat hingga 30 persen. Angka tersebut diperoleh dari sekitar 250 ribu hingga 300 ribu debitur.
"Kami berkomitmen membantu nasabah dalam melalui situasi ekonomi yang tidak menentu akibat dampak pandemi COVID-19," ujarnya.
Pada triwulan pertama 2020, BCA dan entitas anak melaporkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 6,6 triliun atau meningkat 8,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kondisi ATM BCA di Plaza Indonesia. Foto: Moh Fajri/kumparan
BCA mencatat pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 17,3 persen (yoy) menjadi Rp 19,6 triliun, didukung oleh pertumbuhan kredit dan kinerja CASA yang solid.
ADVERTISEMENT
Per Maret 2020, portofolio kredit Bank tumbuh 12,3 persen (yoy) menjadi Rp 612,2 triliun. Pertumbuhan tersebut, terutama didukung oleh kredit korporasi yang meningkat 25,4 persen (yoy) menjadi Rp 260,4 triliun.
Sementara itu, kredit komersial dan UKM naik 5 persen (yoy) menjadi Rp 191,2 triliun. Kredit konsumer tumbuh moderat sebesar 3 persen (yoy) menjadi Rp 154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat.