76 Ribu Rumah Subsidi Telah Laku Terjual, Imbas Pembeliannya Bisa Lewat HP

18 Juli 2020 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria
ADVERTISEMENT
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR mencatat, penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi sebesar Rp 7,78 triliun per 13 Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mencatat per 13 Juli 2020, penyaluran FLPP tahun 2020 ini telah mencapai Rp 7,78 triliun untuk 76.834 unit rumah, atau telah mencapai 74,96 persen. Sehingga total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga per 13 Juli 2020 mencapai Rp 52,15 triliun untuk 732.436 unit rumah.
Dalam mengoptimalkan penyaluran rumah subsidi, PPDPP menggunakan aplikasi SiKasep. Dengan aplikasi itu, masyarakat bisa mengakses subsidi lewat aplikasi online.
“Kita harus pastikan bahwa rumah yang disediakan dalam Sikasep adalah rumah yang layak, dan masyarakat yang menerima FLPP pun juga harus tepat sasaran, sehingga penyaluran FLPP kami tepat guna," kata Arief melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/6).
Suasana pembangunan perumahan bersubsidi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Melalui Management Control yang dikelola, PPDPP mencatat per 13 Juli 2020, sebanyak 191.298 masyarakat terdaftar sebagai calon debitur pada SiKasep dengan 78.391 user telah lolos subsidi checking dan sebanyak 76.834 masyarakat telah menerima rumah subsidi.
ADVERTISEMENT
Selain SiKasep, PPDPP juga meluncurkan aplikasi SiKumbang untuk pengembang mengupdate data rumah subsidi. Arief menyebut, pihaknya memfasilitasi pengembang FLPP membangun rumah sesuai peraturan yang ada. Rumah yang dijual sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah, harus layak huni.
Arief juga ingin memastikan bahwa rumah FLPP yang disediakan harus layak huni, tidak memerlukan peningkatan kualitas dan penambahan biaya di luar harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Tercatat dalam database PPDPP per 13 Juli 2020 sebanyak10.700 lokasi telah didaftarkan oleh pengembang pada SiKumbang, dan sebanyak 10.002 data telah terintegrasi untuk lakukan pengajuan akad. Data tersebut dihimpun dari 6.031 pengembang di seluruh Indonesia yang berasal dari 20asosiasi yang terdaftar dalam Sistem Registrasi Pengembang (SIRENG).
Pemerintah melalui PPDPP pada tahun 2020 ini menempatkan anggaran penyaluran FLPP sebesar 11 triliun yang terdiri dari Rp 9 triliun DIPA 2020 dan Rp 2 triliun dari pengembalian pokok, untuk 102.500 unit rumah murah.
ADVERTISEMENT