98 Persen Penerbangan Susi Air Ditutup Akibat Corona

29 April 2020 19:57 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Susi Air di Bandara Hang Nadim Batam Foto: Wiji Nurhayat/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Susi Air di Bandara Hang Nadim Batam Foto: Wiji Nurhayat/kumparan
ADVERTISEMENT
Merebaknya virus corona di Indonesia berimbas pada terganggunya industri penerbangan. Salah satunya Susi Air, yang harus menutup 98 persen penerbangannya.
ADVERTISEMENT
Pemilik Susi Air yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan perusahaannya saat ini hanya melayani penerbangan kargo dan pengiriman alat medis.
"Penerbangan perintis memang sudah 98 persen berhenti, karena bandara tujuan penerbangan perintis ditutup, tidak boleh ada penerbangan untuk penumpang lagi. 98 persen per bulan kemarin sudah berhenti, tidak ada lagi terbang. Kalau ada terbang kargo, kalau ada carter medifact," ujar Susi saat menjadi pembicara Live Corona Update kumparan, Rabu (29/4).
Sementara untuk mengangkut pasien dan kebutuhan medis, Susi Air lebih selektif. Sebab Susi mengaku cukup was-was jika pasien yang diangkut nyatanya positif COVID-19.
"Tempo hari kami bawa medifact ke Singapura atau dari kota lain, sekarang kita harus tanya penyakitnya apa. Kalau COVID-19 kan tidak bisa transportasi kan, harus langsung diisolasi," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ia menghitung, dengan kondisi yang dialami saat ini, dunia maskapai hanya mampu bertahan hingga 3 bulan. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah bisa memikirkan insentif berupa bantuan modal untuk maskapai secara umum.
"Kalau dengan apa yang kita coba lakukan mudahan 2 atau 3 bulan ke depan masih bisa bertahan. Tapi kalau tidak ya kita tidak tahu. Yang pasti harus ada injeksi modal dari pemerintah, dan juga harus di-create insentif tentang pasar juga, bagaimana kita meng-create supaya ada mutasi barang, ada mutasi orang, tapi ya itu another problem again. Yang pasti kita betul-betul memerlukan suntikan modal baru, itu pasti," pungkas Susi.
Susi Pudjiastuti serahkan kapal ke lima nelayan di Tanjung Lesung, Minggu (17/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Sementara khusus untuk mengatasi masalah tersebut di Susi Air, ia melakukan beberapa langkah. Seperti menutup pos yang tidak produktif, hingga efisiensi biaya rumah tangga.
ADVERTISEMENT
"Pengiriman logistik medis sekarang ini masih sangat sedikit, jadi kita sedang menunggu kalau kalau ada. Kedua menutup base-base yang tidak produktif, melakukan efisiensi cost housing, cost transporting, cost labour dari salary dan sebagainya," jelas Susi.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.