Ada 3 Tantangan Jadi Bos Garuda: Kekuasaan, Uang, dan Wanita

14 Desember 2019 16:02 WIB
comment
35
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir berbicara di hadapan peserta Milenial Fest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir berbicara di hadapan peserta Milenial Fest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Milenial Fest 2019 di Balai Sarbini, Jakarta. Ini merupakan gelaran tahun kedua yang didatangi Erick.
ADVERTISEMENT
Di hadapan ratusan anak muda, Erick mengungkapkan bahwa menjadi pimpinan di BUMN sebesar PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) tidak mudah. Menurutnya, ada tiga tantangan yang harus dihadapi oleh para petinggi perusahaan penerbangan pelat merah itu yakni kekuasaan, uang, dan wanita.
"Nah yang jadi problem (permasalahan), khususnya di Garuda itu juga dikelilingi perempuan-perempuan cantik. Jadi kalau kita laki-laki, itu tiga hal yang paling memberatkan, kekuasaan, uang, dan wanita," kata dia, Minggu (14/12).
Erick pun membandingkan beratnya menjadi pemimpin Garuda Indonesia dengan BUMN lain seperti PT Perikanan Indonesia (Persero) alias Perindo. Dalam candaannya, dia bilang jika di Garuda Indonesia memiliki tantangan kekuasaan, uang, dan wanita, di Perindo menghadapi ikan-ikan dan cold storage.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kata dia, perlu karakter dan akhlak yang bagus bagi mereka yang mau bekerja di BUMN.
"Jauh lebih berat dari BUMN lainnya, karena ada tiga hal itu. Coba kalau bicara BUMN Perindo, itu banyak berhubungan dengan pelabuhan, cool storage (enggak lihat wanita), apa yang dilihat?" katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir berbicara dengan para peserta Milenial Fest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Garuda Indonesia menjadi perbincangan hangat karena kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan dua sepeda motor Brompton. Barang mewah itu diselundupkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gustri Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.
Barang itu dibawa dalam pesawat yang baru diberi Garuda Indonesia yakni Airbus A330-900 Neo dari Prancis ke Jakarta pada November lalu. Atas penyelundupan itu, Ari dan lima Direktur Garuda Indonesia dicopot Erick.
ADVERTISEMENT