Ada Dana PEN Rp 2,38 T untuk Pesantren dan Madrasah Atasi Dampak COVID-19

21 Oktober 2020 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani dan Rektor Unsyiah, Syamsul Rizal Foto:  Ampelsa/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani dan Rektor Unsyiah, Syamsul Rizal Foto: Ampelsa/ANTARA
ADVERTISEMENT
Lembaga pendidikan Islam seperti pesantren, madrasah, dan Lembaga Pendidikan Alquran (LPA) mendapat alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dana PEN itu dimaksudkan untuk mendukung aktivitas pendidikan Islam di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Keberpihakan pemerintah untuk membantu penguatan ekonomi dan pendidikan Islam juga sangat nyata,” kata Sri Mulyani saat Peresmian Pusat Retina dan Glaukoma RS Mata Achmad Wardi Serang, Banten, secara virtual, Rabu (21/10).
Menurut Menkeu, di dalam PEN pemerintah mengalokasikan bantuan operasi pendidikan untuk pesantren dan madrasah serta Lembaga Pendidikan Al Quran (LPA) sebesar Rp 2,38 triliun. Dana itu, kata dia, dialokasikan untuk membantu lebih dari 21.173 lembaga pesantren dan 62.153 madrasah dan 112.008 LPA.
Bantuan operasi pendidikan, lanjut dia, juga diberikan kepada santri melalui pembelajaran daring selama tiga bulan diberikan Rp 211,7 miliar dan juga diberikan sebesar Rp 5 juta per bulan kepada 14.115 lembaga. Pemerintah juga memberikan berbagai kebijakan insentif bagi guru dan ustaz serta para pengasuh pondok pesantren melalui skema bantuan sosial dan bantuan langsung tunai.
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menambahkan dari sisi kesehatan juga diberikan dalam bentuk pengadaan dan pembelian tes cepat dan tes usap untuk COVID-19.
Ilustrasi santri pesantren. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
“Ini tentu ditujukan agar kegiatan belajar mengajar di pesantren tetap bisa berjalan meski dalam kondisi COVID yang memang memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat,” katanya.
Pemerintah, kata dia, juga memberikan bantuan perbaikan sarana dan prasarana untuk tempat wudu, wastafel, mandi cuci kakus di lebih dari 100 pesantren yang tersebar di 10 provinsi.
Selain bantuan operasional pendidikan, Menkeu menjabarkan bahwa pemerintah juga memberikan akses pembelajaran daring tahun ini dengan tambahan anggaran Rp 991,8 miliar di berbagai kementerian/lembaga tidak hanya di Kementerian Agama untuk pesantren.
Contohnya, papar dia, pembangunan rumah susun pondok pesantren di lima lokasi, kemudian ada program pengembangan wirausaha di pesantren, peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi di 40 pesantren. Selain itu, juga ada bantuan rak atau buku oleh Perpustakaan Nasional dan penyediaan akses internet di pesantren oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
ADVERTISEMENT
“Ini semuanya dilakukan di luar anggaran yang ada di Kementerian Agama sehingga memang pemihakan dan perhatian pemerintah adalah sangat nyata,” ucap Sri Mulyani.