news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada Kepala Dusun 'Sunat' BLT Dana Desa, Mendes Angkat Bicara

3 Juni 2020 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Tertangkapnya kepala dusun berinisial AM lantaran 'menyunat' Bantuan Langsung Tunai atau BLT Dana Desa, menjadi catatan buruk penyaluran bantuan tersebut.
ADVERTISEMENT
AM bersama EF, anggota Badan Permusyawaratan Desa Banpres, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, ditangkap karena memungut biaya administrasi sebesar Rp 200.000 kepada warga.
Kejadian tersebut turut disesalkan oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. Ia menegaskan bakal menindak tegas setiap perangkat desa yang mencoba mengambil keuntungan pribadi dalam penyaluran BLT.
"Dengan transparansi seluruh tahapan seperti ini, seharusnya tidak ada pihak yang berani coba-coba mengambil keuntungan pribadi, karena mudah diketahui warga desa lainnya. Warga desa leluasa mengawasi secara partisipatoris, mengontrolnya, dan melaporkannya hingga kepada yang berwajib," ujar Abdul Halim melalui keterangan tertulis, Rabu (3/6).
Suasana di Desa Morehe, Sulawesi Tenggara. Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan
Ia menegaskan, pengumpulan data hingga penyerahan dana BLT dilakukan secara terbuka. Daftar penerima bantuan juga ditempelkan di setiap balai desa sehingga bisa diakses semua warga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kementerian Desa PDTT memiliki tim pengelola aduan di pusat, dengan dukungan 35 ribu pendamping desa di seluruh Indonesia.
"Begitu terjadi, Kemendesa PDTT langsung mengonsolidasikannya dengan tim aduan dan pendamping desa di lapangan. Saat ini kasus sudah masuk ranah aparat penegak hukum dan mulai diproses sesuai aturan hukum," ujarnya.
Penyaluran BLT di Desa Banpres dilakukan pada 21 Mei 2020 untuk 91 kepala keluarga, 23 keluarga di antaranya berada di Dusun 1 yang dipimpin AM.
Sayangnya, sang kepala desa melakukan pemotongan Rp 200.000 per keluarga. Ia berhasil memungut Rp 3.600.000 dari 18 warga.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT