Ada Keretakan, Garuda Pertimbangkan Minta Kompensasi ke Boeing

16 Oktober 2019 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat ATR 72-600 dari maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda. Foto: Adek Berry / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat ATR 72-600 dari maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda. Foto: Adek Berry / AFP
ADVERTISEMENT
Maskapai nasional kembali mendapatkan cobaan karena adanya temuan keretakan (crack) pada pesawat Boeing 737-800 NG. Keretakan tersebut pertama kali disampaikan oleh Federasi Pesawat Sipil Amerika Serikat (FAA) yang diteruskan Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT
Di dalam negeri, ada dua maskapai yang memiliki pesawat jenis tersebut, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) 1 unit dan PT Sriwijaya Air sebanyak 2 unit. Atas kejadian ini, Garuda mempertimbangkan untuk minta ganti rugi ke Boeing sebab mereka harus menghentikan operasional pesawat tersebut.
"Itu sedang kami pertimbangkan (minta kompensasi)," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10).
Meski begitu, Ari mengatakan, kejadian ini tak begitu berdampak besar. Selain karena hanya satu pesawat yang retak, perusahaan juga sudah menghentikan operasional sementara (grounded) pada 5 Oktober 2019.
"Yang cracking sudah kami grounded. Itu justru menunjukkan Garuda maintenance-nya bagus karena bisa menemukan itu. Dan itu kami yakin sesuai. Jadi tenang saja," jelas dia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Sebelumnya, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub memastikan temuan crack usai dilakukan pemeriksaan terhadap pesawat Boeing 737-800 NG yang memiliki umur akumulasi lebih dari 30.000 Flight Cycle Number (FCN). FCN merupakan akumulasi dari pesawat take off dan landing, di mana setiap pesawat terbang dan mendarat dihitung 1 kali FCN.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan pemetaan terhadap maskapai Tanah Air, hanya Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang mengoperasikan Boeing 737-800 NG dengan akumulasi di atas 30.000 FCN. Sementara Batik Air dan Lion Air memiliki armada dengan akumulasi di bawah 30.000 FCN.
"Saat ini maskapai yang mengoperasikan pesawat Boeing 737-800 NG adalah Garuda Indonesia sebanyak 73 pesawat, Lion Air sebanyak 102 pesawat, Batik Air sebanyak 14 pesawat, dan Sriwijaya Air sebanyak 24 pesawat," jelas Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub Avirianto, Selasa (15/10).