Ada Kilang Minyak di Tuban, Menhub Akan Bangun Tol

30 November 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRP&P) mulai membangun Kilang Pertamina Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur. PT PRP&P merupakan perusahaan patungan antara Pertamina dan perusahaan Rusia, Rosneft.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, untuk mendukung jalur transportasi di kilang minyak itu, pihaknya akan memperjuangkan adanya pembangunan jalan tol.
"Ada rencana jalan tol kita perjuangkan supaya Tuban ini menjadi tempat yang gampang diakses," bebernya di Kilang Pertamina GRR Tuban Jawa Timur, Sabtu (30/11).
Selain untuk memudahkan akses, adanya tol akan membuat truk pengangkut logistik tak lagi melewati jalan arteri. Selama ini masyarakat mengeluhkan jalan arteri di Tuban rusak lantaran dilalui banyak truk logistik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
"Ya daya dukung tanah (tidak memadai di jalan arteri). Makanya saya pikir kalau nanti ada jalan tol, itu bisa pindah ke jalan tol," kata Budi Karya.
Dia menambahkan, pembangunan kilang ini diharapkan ke depan dapat menekan impor minyak pemerintah. Di samping itu, proyek ini juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi puluhan ribu orang, baik lokal atau dari daerah lain.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan 20 ribuan orang dapat kesempatan kerja. Pasti Tuban akan berubah sama hebatnya dengan Surabaya di Jawa Timur, jadi pusat pertumbuhan baru," tegasnya.
Dengan biaya investasi USD 16 miliar, proyek ini ditargetkan dapat selesai seluruhnya pada Juni 2026.‎ Kilang minyak tersebut akan memproduksi gasoline, diesel, avtur hingga petrokimia.