Ada Pabrik Baterai Mobil Listrik, Sektor Properti di Karawang Ikut Melonjak

6 Oktober 2021 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pabrik baterai mobil listrik yang dibangun di Kota Karawang, Jawa Barat, turut memberikan efek berganda pada sektor lainnya, salah satunya properti.
ADVERTISEMENT
Sejak groundbreaking yang dilakukan pada Juni lalu, data dari Colliers International Indonesia menunjukkan Karawang New Industry City (KNIC) berhasil menjadi properti sektor industri yang mengalami peningkatan signifikan dalam penjualan slot tenant di kuartal III 2021.
KNIC merupakan properti di sektor industri yang terletak strategis pada jalur ekonomi Jakarta-Bandung, tepatnya 47 kilometer dari timur Jakarta. Belum lagi dengan infrastruktur dan ekosistem digital yang cocok untuk mengakomodasi segala kebutuhan dari berbagai sektor industri.
“Kuartal III ini ada penjualan signifikan, namun datanya masih berkembang. Yang menarik, Karawang New Industry City melonjak tinggi,” ujar Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/10).
Dia melanjutkan, pihaknya merencanakan okupansi di kawasan tersebut hingga 205 hektar. Di kuartal I 2021, realisasi lahan yang telah dibangun sektor properti mencapai 1,3 hektar atau hanya 0,6 persennya dari total okupansi KNIC.
ADVERTISEMENT
Adapun di kuartal II 2021, realisasi lahan yang telah dibangun untuk sektor properti mencapai 32 hektar atau mencapai 15,6 persen dari total okupansi. Bahkan Ferry menyebut, realisasi tersebut terus berkembang hingga saat ini.
Setelah perusahaan asal Indonesia, China, Jepang, dan Taiwan bergabung pada pertengahan bulan September lalu, KNIC menerima satu lagi pabrik baterai kendaraan listrik (EV) pertama di Asia Tenggara, yakni PT HKML Battery Indonesia.
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Transaksi properti industri dari perusahaan inilah yang menciptakan lonjakan penjualan di kuartal III 2021. Tak hanya itu, ada pula enam mitra (tenant) yang aktif melakukan produksi. Hal ini juga dipercaya menambah daya pikat dari perusahaan lainnya untuk mendapatkan slot di KNIC.
Ferry memaparkan temuannya soal geliat properti di sektor industri. Ia menyebutkan, penjualan KNIC berhasil melonjak tinggi, padahal masih tergolong baru.
ADVERTISEMENT
“Mereka (KNIC) menggandeng banyak perusahaan, sekarang sedang dibuatkan pabrik baterai yang nantinya akan menggandeng perusahaan mobil asal Korea,” tutur Ferry.
Sampai sekarang, tenant yang masuk ke KNIC didominasi oleh perusahaan atau pabrik dengan ekosistem teknologi tinggi. Mulai dari industri pangan, farmasi, otomotif, elektronik, alat presisi, dan yang lainnya.
“Sekarang ini tenant yang masuk adalah yang membawa teknologi tinggi. Otomotif adalah salah satu yang mulai bergerak cukup dominan,” tambahnya.
Membuka lebih dari 4.000 lapangan pekerjaan baru, perusahaan atau pabrik yang terdaftar dalam pengguna KNIC adalah PT Binamitra Kwartasedaya dari Indonesia; PT Wonderful Food International, PT Wook Global Technology, serta PT Ruiyuan Karawang Industrial Innovation and Development yang berasal dari China.
Dilanjutkan oleh PT Ikimura Indotools Centre dari Jepang, PT Brightgene Biomedical Indonesia dari Taiwan, hingga PT HKML Battery Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi dengan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT