Ada PPKM, Sri Mulyani Beri Sinyal Ekonomi Masih Minus di Kuartal I 2021

19 Januari 2021 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sinyal pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun ini masih sama seperti tahun lalu yang mengalami kontraksi atau minus. Menurutnya, pemulihan ekonomi baru akan terjadi pada kuartal II tahun ini.
ADVERTISEMENT
Adapun di kuartal IV 2020 Sri Mulyani memproyeksi ekonomi minus 0,9 persen hingga minus 2,9 persen. Sehingga secara penuh di tahun lalu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan minus 1,7 persen hingga minus 2,2 persen.
Hal tersebut sejalan dengan masih tingginya kasus COVID-19 di Tanah Air hingga hari ini. Bahkan pemerintah kembali melakukan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di awal tahun ini yang diperkirakan kembali menekan perekonomian.
Menurut dia, tekanan ekonomi tersebut akan tergambarkan dari penerimaan negara. Pembatasan aktivitas membuat pendapatan wajib pajak menjadi berkurang, sehingga akan berdampak pada penerimaan negara.
"Tahun 2021 kita pasti masih dihadapkan pada hal relatif sama, meski kita lihat mungkin pemulihan ekonomi bisa terakselerasi di 2021, terutama kuartal II, III dan IV," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Selasa (19/1).
com-Sri Mulyani Foto: dok. kemdikbud.go.id
Meski demikian, dia melihat Indonesia masih memiliki harapan untuk kembali pulih. Hal ini sejalan dengan vaksinasi yang telah dimulai pada bulan ini.
ADVERTISEMENT
Namun bendahara negara itu menegaskan, pihaknya tetap bersiap melakukan berbagai kemungkinan, termasuk menghadapi penurunan pendapatan negara.
"Untuk 2021, mereka (wajib pajak) berharap bisa lebih baik. Tapi kalau ditanya apakah yakin? Mereka akan berikhtiar. Nah, penerimaan negara sangat bergantung ke kondisi mereka," jelasnya.
Adapun secara keseluruhan tahun ini, Sri Mulyani masih optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 persen. Ini sesuai dengan target pemerintah dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 Tahun Anggaran 2021.