news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada RDG Tambahan Hari Ini, Suku Bunga BI Diprediksi Naik Lagi

30 Mei 2018 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) hari ini akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan. Sejumlah ekonom memperkirakan, bank sentral akan kembali menaikan bunga acuannya (BI 7 day Reverse Repo Rate) sebesar 25 basis poin (bps). Padahal sebelumnya, BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,5% pada 17 Mei 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, BI akan kembali menaikkan bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 4,75%. Hal ini dilakukan bank sentral untuk stabilisasi rupiah dan menyeimbangkan transaksi berjalan (current account).
"Kemungkinan naik 25 bps menjadi 4,75%," ujar David kepada Kumparan, Rabu (30/5).
Dengan meningkatnya suku bunga acuan, David optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan kembali menguat. Apalagi dalam beberapa hari terakhir pasar keuangan juga cenderung stabil bahkan menguat.
Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kurs rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 14.065 pada Senin (28/5), menguat dari level sebelumnya Rp 14.166 pada Jumat (25/5).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga optimistis bahwa BI akan menaikkan bunga acuan menjadi 4,75%. Menurutnya, pasar juga sudah memperhitungkan potensi kenaikan bunga acuan yang terkonfirmasi dari penguatan rupiah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kenaikan tersebut diyakini tak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi. Sebab, transisi dari kenaikan bunga acuan tersebut membutuhkan waktu sekitar empat hingga enam kuartal ke depan.
"Dengan kenaikan suku bunga kebijakan BI tersebut, diharapkan dapat menahan laju capital flight dari dalam negeri, mengingat kenaikan suku bunga akan membuat aset investasi dalam denominasi rupiah cenderung akan lebih atraktif," kata Josua.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro berpendapat sama dan memperkirakan suku bunga acuan BI naik menjadi 4,75%. Hal ini sebagai langkah antisipasi menjelang kenaikan suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) pada pertengahan Juni nanti.
"BI akan secara ketat mengelola ekspektasi depresiasi mata uang yang dapat mempengaruhi ekspektasi inflasi ke depan. Oleh karena itu, kami masih mempertahankan perkiraan kami sebesar 4,75% dalam setahun penuh 2018 dan 5% pada 2019," jelasnya.
ADVERTISEMENT