Adaro Energy Cetak Laba Bersih Rp 25,75 Triliun di 2023, Turun 34,16 Persen

1 Maret 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The CEO, Boy Thohir. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
The CEO, Boy Thohir. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten milik konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak laba bersih senilai USD 1,64 miliar atau setara Rp 25,75 triliun (asumsi kurs Rp 15.692 per dolar AS) sepanjang tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Laba bersih tersebut anjlok 34,16 persen dibanding tahun 2022 senilai USD 2,49 miliar atau setara Rp 39,12 triliun. Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan pendapatan usaha bersih yang anjlok 20 persen menjadi USD 6,51 miliar.
“Kami senang dengan pencapaian yang melampaui target tahun 2023, dengan skala volume produksi dan efisiensi operasional yang semakin mendukung kemajuan Grup Adaro,” ujar Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (1/3).
Boy menyebut investasi pada bisnis-bisnis non batu bara termal juga memperlihatkan perkembangan yang baik. Tahun 2024, Adaro Energy memulai konstruksi smelter aluminium di kawasan industri di Kalimantan Utara, dan meletakkan batu pertama untuk pembangkit listrik tenaga air juga di Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, diversifikasi ke bisnis batu bara metalurgi juga mencapai hasil yang baik, dengan batu bara metalurgi meliputi 17 persen dari pendapatan Adaro Energy tahun 2023.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir atau Boy Thohir dalam konferensi pers di Hotel St Regis, Kamis (11/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Secara keseluruhan, dengan perkembangan-perkembangan ini, kami tetap optimistis terhadap prospek masa depan Grup Adaro dan keinginan kami untuk mendiversifikasi sumber pendapatan,” imbuh Boy Thohir.
Volume produksi Adaro Energy Indonesia dan perusahaan-perusahaan anak (Grup Adaro) mencapai 65,88 juta ton pada tahun 2023, setara dengan kenaikan 5 persen dari tahun 2022.
Sementara volume penjualan tahun 2023 yang mencapai 65,71 juta ton, atau setara kenaikan 7 persen dari tahun 2022 dan melampaui target yang berkisar 62-64 juta ton.
Belanja modal pada tahun 2023 naik 53 persen menjadi USD 648 juta dari USD 424 juta pada tahun sebelumnya, melampaui panduan 2023. Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan tongkang, investasi awal pada smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya, serta investasi pada infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Beban pokok penjualan naik 15 persen yoy menjadi USD 3,98 miliar, terutama karena kenaikan biaya royalti kepada pemerintah yang dibayarkan PT Adaro Indonesia (AI) dibandingkan pada tahun sebelumnya.