Adaro Minerals Raup Laba Bersih Rp 2,5 T di Semester I 2023, Turun 19 Persen

22 Agustus 2023 8:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Entitas usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang semester I 2023. Laba bersih emiten tambang ini mencapai USD 163,51 juta atau setara Rp 2,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.325 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Laba inti semester I 2023 turun 19 persen menjadi USD 168,4 juta atau setara Rp 2,58 triliun. Penurunan harga batu bara metalurgi dan kenaikan biaya yang diakibatkan oleh kenaikan volume merupakan faktor utama terhadap penurunan profitabilitas.
"Kami berhasil mencapai kinerja yang memuaskan di tengah tantangan makro yang signifikan. Operasi batu bara metalurgi paruh pertama 2023 yang baik telah menempatkan perusahaan pada posisi yang baik untuk mencapai target volume tahunan. Kami terus mengembangkan pasar bagi batu bara metalurgi Indonesia, dan tanggapan dari para pelanggan membuat kami yakin akan prospek pertumbuhan," ujar Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa (22/8).
Pendapatan usaha ADMR pada semester I 2023 naik 6 persen menjadi USD 463,6 juta, berkat kenaikan 42 persen pada volume penjualan yang diimbangi dengan penurunan 25 persen pada ASP.
ADVERTISEMENT
Volume produksi ADMR pada semester I 2023 naik 66 persen menjadi 2,54 juta ton, sesuai target tahun 2023 yang ditetapkan lebih tinggi dan dukungan ketersediaan alat berat dan kinerja kontraktor yang solid.
"Lebih lanjut, kami juga berada pada posisi yang mendukung inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, yang telah mendapatkan pemenuhan keuangan dalam kuartal ini. Kami menyambut peluang menumbuhkan bisnis pengolahan mineral secara berkelanjutan dengan penuh semangat, dan tetap berfokus pada eksekusi proyek-proyek strategis secara bertanggung jawab," kata Christian.
Kegiatan penambangan batubara pada perusahaan penambangan batubara di PT. Adaro Energi. Foto: Masmikha/Shutterstock
ADMR mengeluarkan USD 42,9 juta untuk belanja modal pada semester I 2023, yang terutama terkait dengan proyek infrastruktur di MC dan konstruksi smelter aluminium di bawah PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). Arus kas bebas pada semester I 2023 turun 49 persen menjadi USD 121,6 juta karena eksekusi rencana investasi.
ADVERTISEMENT
ADMR mencatat pengupasan lapisan penutup 7,55 juta bcm, atau naik 116 persen dari semester I 2022, sehingga nisbah kupas tercatat 2,97 kali untuk semester I 2023. Beban pokok pendapatan pada semester I 2023 naik 42 persen menjadi USD 210,3 juta, terutama berkat kenaikan volume produksi dan penjualan.
Royalti yang dibayarkan kepada pemerintah naik 11 persen menjadi USD 81,6 juta, biaya penambangan naik 77 persen menjadi USD 45,7 juta, biaya pemrosesan batu bara naik 69 persen menjadi USD 30,9 juta, dan biaya pengiriman dan penanganan naik 56 persen menjadi USD 53,7 juta.