ADB: Natal dan Tahun Baru Tak Cukup Naikkan Inflasi Indonesia

10 Desember 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan layang Tol Jakarta-Cikampek II arah Cikampek, di pintu masuk kawasan Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan layang Tol Jakarta-Cikampek II arah Cikampek, di pintu masuk kawasan Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
ADVERTISEMENT
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan momentum Natal dan tahun baru tak akan cukup mendorong kenaikan inflasi di tahun ini. Inflasi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 2 persen di 2020.
ADVERTISEMENT
"Untuk inflasi masih diperkirakan rendah, meskipun ada Natal dan tahun baru di akhir tahun ini, rata-rata inflasi 2 persen yang kami perkirakan tahun 2020," ujar Ekonom ADB untuk Indonesia, Emma Allen dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/12).
Sementara di tahun depan, inflasi akan meningkat tipis 2,4 persen. Angka ini juga masih di bawah target pemerintah sebesar 3 persen.
Calon penumpang bersiap memasuki KA Jayabaya jurusan Malang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (21/12) Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menurut dia, inflasi yang belum normal itu karena dipengaruhi pertumbuhan ekonomi yang juga masih dalam tahap pemulihan.
Adapun di tahun 2019, laju inflasi sebesar 2,72 persen. Inflasi tersebut merupakan yang terendah dalam 20 tahun terakhir.
"Di 2021 inflasi akan meningkat menjadi 2,4 persen, namun ini masih akan lebih rendah dari tahun lalu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT