ADB Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen di 2022

6 April 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen di tahun ini dan 5,2 persen pada 2023. Prediksi ini keluar seiring makin pulihnya ekonomi nasional dan meningkatnya permintaan domestik.
ADVERTISEMENT
Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga menjelaskan, setelah merosot di kuartal ketiga, perekonomian Indonesia membaik dengan cepat dan menutup 2021 dengan keluaran yang lebih tinggi daripada masa pra-pandemi 2019. Pertumbuhan ini terjadi di berbagai sektor dan akan menguat tahun ini seiring normalisasi kegiatan ekonomi.
“Pengeluaran rumah tangga dan investasi memasuki 2022 dengan momentum yang kuat dan gelombang COVID-19 yang ketiga semestinya hanya berdampak minimal terhadap pertumbuhan," pungkas Jiro dalam Asian Development Outlook 2022, Rabu (6/4).
Jiro melanjutkan, apabila invasi Rusia di Ukraina terjadi berlarut-larut, hal ini dapat berdampak signifikan terhadap inflasi dan keseimbangan fiskal.
Pengeluaran konsumen dan kegiatan manufaktur di Indonesia terus tumbuh karena naiknya pendapatan, pekerjaan, dan optimisme. Investasi terbantu oleh naiknya permintaan, perbaikan iklim investasi dan iklim berusaha, serta pemulihan kredit.
ADVERTISEMENT
Inflasi yang mencapai rata-rata 1,6 persen di tahun lalu, diperkirakan akan naik menjadi 3,6 persen pada 2022. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan harga komoditas yang lebih tinggi, tetapi masih akan berada dalam rentang target Bank Indonesia.
Direktur ADB yang baru untuk Indonesia, Jiro Tominaga. Foto: Asian Development Bank
Inflasi diperkirakan akan turun ke 3 persen pada 2023 seiring meredanya kenaikan harga komoditas. Namun, harga yang lebih tinggi untuk ekspor komoditas Indonesia akan mengimbangi turunnya volume ekspor, sehingga menjaga transaksi berjalan tetap imbang dan menghasilkan tambahan pendapatan.
"ADB merekomendasikan agar Indonesia memanfaatkan digitalisasi demi meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan, yang akan membantu Indonesia mencapai sasarannya, yaitu meningkatkan PDB per kapita ke taraf negara berpenghasilan tinggi pada 2045," katanya.
Dalam hal ini, pelaku usaha akan memerlukan bantuan agar dapat meningkatkan transfer teknologi, mendorong penelitian dan pengembangan untuk inovasi, serta mengakses angkatan kerja yang melek teknologi. Beberapa kebijakan yang penting untuk mendukung hal ini antara lain adalah investasi pemerintah dalam infrastruktur digital, insentif fiskal, dan reformasi regulasi.
ADVERTISEMENT