ADB Siapkan Pinjaman USD 500 Juta ke Indonesia untuk Perluas Akses Keuangan

9 Desember 2020 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asian Development Bank. Foto: AFP/ROMEO GACAD
zoom-in-whitePerbesar
Asian Development Bank. Foto: AFP/ROMEO GACAD
ADVERTISEMENT
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai USD 500 juta untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memperluas akses keuangan di antara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kelompok marjinal seperti perempuan dan pemuda.
ADVERTISEMENT
Program Promoting Innovative Financial Inclusion akan membantu pemerintah menargetkan dan melacak inklusi keuangan dengan lebih baik, meningkatkan infrastruktur pembayaran, dan memperkuat kerangka peraturan untuk layanan keuangan digital, privasi data, perlindungan konsumen, dan literasi keuangan. Program ini diklaim akan membantu membangun sektor jasa keuangan yang lebih inklusif, yang akan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan serta mendukung pembangunan berkelanjutan jangka panjang Indonesia.
“Reformasi program mendukung kebijakan dan teknologi yang memungkinkan untuk mendorong inovasi dan mendorong inklusi keuangan dengan menyediakan akses ke produk dan layanan keuangan formal, meningkatkan kualitasnya, dan meningkatkan penggunaannya oleh masyarakat yang secara finansial kurang terlayani,” kata Spesialis Sektor Keuangan ADB untuk Asia Tenggara, Poornima Jayawardana, dalam keterangan resmi, Rabu (9/12).
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
“Inklusi keuangan akan memainkan peran penting dalam pemulihan Indonesia dari pandemi penyakit virus corona (COVID-19). Akses yang lebih adil dan efisien ke produk dan layanan keuangan akan mendukung langkah-langkah pemerintah untuk mengurangi dampak ekonomi dan sosial pandemi, membangun kembali mata pencaharian, dan bersiap untuk guncangan ekonomi di masa depan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Survei Wawasan Inklusi Keuangan oleh Dewan Nasional Indonesia untuk Inklusi Keuangan menunjukkan persentase orang dewasa Indonesia yang memiliki rekening bank meningkat dari 35 persen pada tahun 2016 menjadi 56 persen pada tahun 2018. Meski mengalami kemajuan, Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.
Memberikan layanan keuangan kepada semua warga merupakan tantangan di negara dengan keragaman geografis dan budaya seperti Indonesia, dan masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam akses ke berbagai produk keuangan antar wilayah dan kelompok populasi. Lebih lanjut, kerentanan keuangan diperburuk oleh pandemi COVID-19, karena mereka yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan juga cenderung kekurangan tabungan atau kredit untuk mengatasi kemerosotan ekonomi.
ADB menyatakan, programnya mendukung tujuan pemerintah untuk meningkatkan jumlah orang Indonesia yang menggunakan produk atau layanan keuangan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan formal hingga 90 persen pada tahun 2022, naik dari 76 persen pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
ADB telah mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui pinjaman dan bantuan teknis sejak 2002, ketika ADB membantu mengembangkan sektor keuangan mikro untuk memperluas akses keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.
ADB mengaku berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil mempertahankan upaya untuk memberantas kemiskinan ekstrem.