ADB Turunkan Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi Minus 2,2 Persen di 2020

10 Desember 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung mengenakan masker saat melintas di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung mengenakan masker saat melintas di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia menjadi minus 2,2 persen di tahun ini. Sebelumnya pada September lalu, ADB memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini minus 1 persen.
ADVERTISEMENT
Proyeksi tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan prediksi pemerintah minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
Ekonom ADB untuk Indonesia, Emma Allen mengatakan, ekonomi domestik masih akan rendah di kuartal IV ini. Sehingga ADB memproyeksi ekonomi masih akan rendah selama keseluruhan tahun 2020.
"Ekonomi Indonesia masih akan lambat di kuartal IV dan secara keseluruhan tahun ini minus 2,2 persen," ujar Emma dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/12).
Suasana pujasera di mall Senayan City, Jakarta, Senin (14/9/2020). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Rendahnya perekonomian itu sejalan dengan permintaan yang masih belum membaik. Hal ini tercermin dari laju inflasi yang masih rendah, diperkirakan hanya 2 persen tahun ini dan 2,4 persen di 2021.
Emma menjelaskan, pemulihan ekonomi Indonesia baru akan berlangsung di tahun depan. ADB memproyeksi, ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,5 persen di 2021. Namun demikian, proyeksi ini pun menurun dari sebelumnya 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pemulihan ekonomi di tahun depan akan didorong oleh kinerja ekspor yang mulai meningkat. Salah satunya di sektor manufaktur.
"Di tahun depan, pemulihan ekonomi Indonesia akan didukung oleh kinerja ekspor yang juga meningkat di sektor manufaktur. Produksi manufaktur akan mendukung pemulihan pada 2021," jelasnya.