Adik Prabowo Kesal Disebut Garap IKN Buat Danai Pilpres 2024: Dangkal dan Bodoh!

8 Februari 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penanggungjawab Tim Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo memberikan keterangan pers di Kertanegara, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penanggungjawab Tim Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo memberikan keterangan pers di Kertanegara, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama pengusaha Hashim Djojohadikusumo belakangan kerap disebut di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kehadiran Hashim di proyek ibu kota baru itu kerap dikaitkan dengan sang kakak, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer Arsari Group itu tak jarang disebut-sebut kebagian proyek di Kalimantan Timur untuk persiapan pendanaan Pilpres 2024. Prabowo masih sangat mungkin maju dalam kontestasi pemilihan orang nomor satu di Indonesia.
"Saya lihat tudingan itu dari orang-orang yang seolah-olah punya nama, latar belakang akademis yang bisa dipercaya. Sangat disayangkan beliau-beliau ini tidak menghubungi saya, seorang ilmuwan seharusnya sebelum ngomong-ngomong mesti cek fakta dulu," ujar Hashim.
Hashim menyebut, perusahaan dan lahan miliknya yang berada di lokasi penyangga IKN Nusantara sama sekali tak berhubungan dengan Prabowo. Ia tidak ingin bila apa pun usahanya selalu dikaitkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Lahan itu bukan milik Pak Prabowo, milik perusahaan yang dimiliki Hashim, adiknya. Belum tentu semua usaha saya itu usaha kakak saya. Kan kadang-kadang dia begini, saya begini, dia batu bara, saya bukan batu bara," ujar Hashim.
ADVERTISEMENT
"Bisa dikatakan tudingan itu seperti fitnah, kita anggap pemberitaan tidak benar. Dangkal dan bodoh, ini yang saya sesalkan," ujarnya.
Hashim Djojohadikusumo Foto: Helmi Afandi/kumparan
Hashim mengaku sudah berencana terjun untuk memasok air bersih di Kalimantan Timur sejak tahun 2016. Bisnisnya itu kemudian dimintai oleh pemerintah untuk juga memasok air bersih nantinya buat ibu kota baru.
Dia pun menekankan, proyek-proyek yang akan dikerjakan di bawah bendera perusahaannya akan didanai sepenuhnya oleh swasta. Tanpa melibatkan uang negara alias APBN.
"Saya sampaikan proyek yang saya tangani swasta semuanya, tidak ada APBN. Berarti saya tidak bisa curi uang untuk mendanai Pilpres," pungkas Hashim.