AFPI Proyeksi Penyaluran Pinjaman ke Fintech Capai Rp 250 Triliun Sepanjang 2022

12 Desember 2022 19:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Fintech. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fintech. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memproyeksikan penyaluran pinjaman ke fintech p2p lending sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 250 triliun.
ADVERTISEMENT
Sekjen AFPI, Sunu Widyatmoko, melihat Indonesia masih mempunyai kekuatan ekonomi. Hal itu yang menjadi ruang bagi fintech untuk tetap ekspansif.
"Tahun ini berdasarkan tren sampai ke Rp 250 triliun. Per tahunnya growth sekitar 50-55 persen. Kita harap tahun depan (sama) atau meningkat," kata Sunu saat ditemui di penutupan Bulan Fintech Nasional 2022 di Yogyakarta, Senin (12/12).
Sunu optimistis tahun 2023 yang dikatakan ekonomi sulit, Indonesia masih memiliki fundamental ekonomi yang bagus. Sebab, ekonomi Indonesia ditopang oleh UMKM.
Sejak fintech di Indonesia berdiri 2017 hingga sekarang, penyaluran sektor UMKM produktif sudah mencapai Rp 477 triliun. Adapun sektor produktif UMKM selalu mengambil porsi yang besar selama satu tahun terakhir, yakni rata-rata mencapai 55 persen dari total pendanaan.
ADVERTISEMENT
Pada Mei 2022, pendanaan untuk sektor UMKM sebesar Rp 7,2 triliun atau 39,13 persen dari total pendanaan. Sementara pada April 2022 jumlahnya Rp 8,3 triliun atau 46,51 persen. Sedangkan pendanaan terbesar adalah pada Februari 2022 mencapai Rp 11,3 triliun atau 68,54 persen.
Besarnya potensi UMKM di Indonesia ini juga yang membuat Sunu tetap optimistis, meski ada ancaman resesi global tahun depan.
"Kita iya khawatir (tahun depan), tapi kalau sampai terjadi konsolidasi (fintech) saya tidak lihat ke sana," tutur Sunu.