Agar Dana Tak Bobol Kayak Luna Maya, Perhatikan Tips Pakar soal Data Pribadi

3 Februari 2022 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luna Maya di premier film Satria Heroes. Foto: Munady/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Luna Maya di premier film Satria Heroes. Foto: Munady/kumparan
ADVERTISEMENT
Dana simpanan Luna Maya dibobol pelaku penipuan. Kasus itu diakui sendiri oleh Luna Maya, seperti diunggah di akun YouTube miliknya.
ADVERTISEMENT
Dari kronologi yang dialami, Luna Maya jadi korban penipuan dengan modus social engineering. Dia dipengaruhi sedemikian rupa, sehingga secara tak sadar namun dengan suka rela memberikan data pribadi-nya kepada pelaku.
"Aku ternyata baru kena tipu, guys. Gue barusan ditelepon. Jadi, gue lagi riweuh, terus ditelepon. Awalnya gue sudah curiga, kok, nomornya +1, +16 berapalah gitu. Artinya, kan, itu WhatsApp, ya," ujar Luna Maya seperti dikutip dalam video 'Kena Tipu!! Pengin Untung Malah Buntung', dikutip Kamis (3/2).
Dari percakapan itu, pelaku lantas mengiming-imingi Luna Maya kompensasi uang Rp 800 ribu, untuk menukar poin yang diperoleh dari satu operator telekomunikasi.
"Orangnya dari Telkomsel Point dan gue tahu poin gue memang banyak dan jarang gue pakai. Langsung dong, gue yang, 'Oke, oke, boleh,' dan gue langsung diarahkan ke M-banking dan diarahkan ke e-wallet. Lalu gue masuk ke Linkaja," beber Luna.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, dia pun diarahkan untuk melakukan transaksi transfer dana. Luna Maya juga diminta pelaku untuk memberikan kode OTP yang dikirimkan ke nomor ponsel miliknya. Tanpa sadar, mantan kekasih Ariel NOAH ini pun memberikan kode tersebut. Akibatnya, dana Rp 2 juta simpanannya pun melayang ke tangan pelaku.
Virtual Photoshoot Luna Maya Foto: Instagram @fdphotography09
"Dalam hati gue, 'Kan, OTP enggak boleh dikasih tahu siapa pun,' tapi ini malah dengan santainya gue kasih. Tololnya minta ampun. Sumpah, ya, gue belum pernah ketipu sampai kayak gini," lanjut Luna Maya dengan nada kesal.

Tips Perlindungan Data Pribadi

Ketua Bidang Kajian dan Pengembangan Perbanas, Aviliani, menyayangkan masih banyak masyarakat yang belum aware tentang keamanan data pribadi. Menurutnya, ancaman keamanan data pribadi bisa terjadi karena masyarakat bahkan secara langsung memberikan data pribadi ke pihak-pihak lain.
ADVERTISEMENT
"Contoh yang paling sering adalah nomor telepon. Padahal di era serba digital ini, nomor telepon merupakan data yang paling sensitif. Kita buka aplikasi kan adanya di handphone. Kalau ada OTP masuknya ke nomer telepon,” ujarnya.
Pengamat cyber security, Ruby Alamsyah, membenarkan bahwa literasi digital di Tanah Air masih sangat rendah. Namun menurut Ruby, selain masalah literasi digital di masyarakat, penyedia layanan juga harus membangun sistem keamanan yang baik dengan teknologi terkini.
"Sementara terhadap masyarakat yang tidak tersosialisasi, yang tidak paham soal keamanan data pribadi, memang ada dan perlu dibenahi," ujar Ruby.