news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ahok Bicara Strategi dan Masa Depan Pertamina

10 Februari 2022 19:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, Senin (27/9).  Foto: Instagram/@ basukibtp
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, Senin (27/9). Foto: Instagram/@ basukibtp
ADVERTISEMENT
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas (migas), PT Pertamina (Persero) mendapatkan sederet tantangan di masa transisi energi. Dunia semakin menuntut adanya pergeseran bahan bakar fosil menjadi energi baru dan terbarukan (EBT).
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjelaskan rencana dan arah bisnis yang akan diusung Pertamina seiring dengan tuntutan transisi energi tersebut. Dia menegaskan, perseroan sudah mulai fokus mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi.
"Kita harus masuk ke low carbon solution, salah satunya dari gas power. Ini tidak mudah tapi sebetulnya kita ingin seluruh PLTU diganti supply-nya (bahan bakarnya) oleh gas sebelum kita masuk ke geothermal, hydro, solar, biomassa dan biogas, wind, dan ombak," beber Ahok dalam DBSI Spring Festival 2022, Kamis (10/2).
Selain fokus ke transisi energi menggunakan gas, Pertamina juga akan ikut berkontribusi dalam rencana penjualan karbon (carbon market), industri hijau, industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bahkan menerapkan tenaga hidrogen ke kilang. Tapi, dia menekankan Pertamina harus menggandeng mitra yang berpengalaman.
ADVERTISEMENT
"Kenyataannya, Pertamina tidak ada pengalaman sebelumnya masuk ke sini (transisi energi). Sehingga strateginya adalah strategi partnership, merger, dan akuisisi," ungkapnya.
Suasana pengelolaan panas bumi nasional oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Foto: Dok. Pertamina
Melalui partnership, merger, dan akuisisi perusahaan-perusahaan ramah lingkungan yang sudah lebih mumpuni, Ahok menyebut harus alih teknologi dan meningkatnya kualitas tenaga kerja yang dimiliki Pertamina.
Dengan sesama BUMN, Pertamina sudah menggandeng PT PLN (Persero) untuk akselerasi transisi energi ini dengan memanfaatkan potensi EBT Indonesia yang sangat besar, baik tenaga air, angin, surya, panas bumi, bio masa, bahkan ombak.
"Kita butuh backup (produksi listrik) bukan dengan PLTU, tapi dengan geothermal (panas bumi). Makanya kita cari strategic partner ini agar proses bisnis terintegrasi dan efisien dan mendapat SDM terbaik, sehingga investasi yang sustainable bisa kita dapatkan," tutur Ahok.
ADVERTISEMENT
Pertamina punya cita-cita jadi perusahaan terbesar yang bisa memimpin energi terbarukan, terutama di sumber panas bumi. Jika kebutuhan energi bersih di dalam negeri bisa dipasok BUMN, Pertamina akan ekspor ke luar negeri.
Terakhir, perubahan bisnis model juga akan dia dorong dalam bisnis ritel atau SPBU milik Pertamina. Hal ini mengingat semakin besarnya permintaan masyarakat terhadap kendaraan listrik yang bisa mengancam keberlangsungan bisnis SPBU 10 tahun lagi.