Ahok Bikin Tim Khusus di Pertamina, Tugas Apa Saja?

7 Oktober 2020 8:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di kilang PT TPPI di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di kilang PT TPPI di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Manajemen PT Pertamina (Persero) resmi membentuk Tim Satuan Tugas Tender dan Negosiasi Investor/Contractor (Satgas TNIC) untuk memastikan tender, negosiasi proyek strategis, dan penjajakan investor dapat berjalan lebih cepat dan simultan.
ADVERTISEMENT
Tim ini terbentuk setelah Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengkritik direksi lantaran perginya investor yang tertarik menggarap proyek kilang Pertamina.
SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan, Tim Satgas ini merupakan gabungan antara Tim Investasi Holding, Tim Investasi Subholding terkait, dengan Komite Investasi pada Dewan Komisaris.
Tujuannya adanya tim ini adalah agar bisa mengakselerasi proyek strategis Pertamina dari hulu, kilang maupun hilir migas, khususnya dalam proses tender, negosiasi dan penjajakan kerjasama dengan mitra nasional maupun internasional yang kompeten dan kredibel.
Agus menuturkan, Satgas tersebut melibatkan Dewan Komisaris dan Direktur Utama Pertamina, dibantu oleh Komite Audit dan Internal Audit sebagai Dewan Pengawas. Sedangkan Dewan Pelaksana dipimpin oleh Direktur Strategi, Portofolio & Pengembangan Usaha (SPPU), dibantu oleh Direktur Keuangan dan Direktur Utama Subholding Hulu, Refinery & Petrochemical, serta melibatkan Komite Investasi pada Komisaris.
ADVERTISEMENT
"Pada tingkat operasional, Satgas juga diperkuat oleh Tim Kerja dan Tim Pendukung di tingkat manajemen yang akan menjalankan fungsi dan peran sesuai arahan dari Dewan Pengawas dan Dewan Pelaksana," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (6/10).
Lebih lanjut, Agus menjelaskan dengan adanya Satgas TNIC, akan memangkas proses pengambilan keputusan. Holding Subholding dan organ Komisaris akan secara bersama-sama melakukan proses pemilihan mitra strategis.
Kilang Polypropylene Plaju, penghasil bahan baku pembuatan plastik yang dimiliki Pertamina. Foto: Pertamina
Tim ini, kata Agus, juga akan mengkaji rencana strategic partnership untuk Blok Rokan, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 1923 K/10/10/MEM/2018 di mana Pertamina wajib bekerja sama dengan mitra (Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap) yang memiliki kemampuan di bidang hulu migas sesuai kelaziman bisnis sebelum alih kelola pada 8 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan pengembangan kilang, Tim Satgas juga akan memastikan kerjasama dengan mitra-mitra strategis. Nantinya, Pertamina dengan mitra strategis secara bersama sama akan melakukan pengembangan Kilang, termasuk pada pengembangan Olefin TPPI.
Dia berharap, dengan hadirnya Satgas, koordinasi dan komunikasi dengan seluruh komponen perusahaan akan lebih efektif dan efisien, sehingga pengambilan keputusan akan lebih cepat, dan didapatkan mitra strategis maupun investor dalam negeri maupun internasional yang kompeten dan kredibel. Proses komunikasi pun akan lebih terbuka, karena melibatkan pengawasan ketat dari Dewan Komisaris dan Direksi.