Airbnb Segera IPO di Wall Street

Pendiri airbnb, Brian Chesky Foto: Instagram/@bchesky

Perusahaan sewa tempat tinggal, Airbnb Inc, dalam waktu dekat ini akan melakukan penawaran saham perdana (IPO) di bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street.

Langkah tersebut dinilai membawa dampak positif bagi sektor perjalanan dan travel, yang sangat terpukul akibat pandemi COVID-19. A

Selama Juli 2020, Airbnb mencatat jumlah pemesanan mencapai lebih dari 1 juta kamar dalam semalam, pertama kalinya sejak COVID-19 melanda di awal Maret.

Saham agen perjalanan online, Booking Holdings Inc, juga kembali meningkat 14 persen dalam tiga bulan terakhir. Meskipun jika dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikannya masih melambat.

Dilansir Reuters, Kamis (20/8), Airbnb secara diam-diam telah mengajukan pendaftaran IPO ke Komisi Sekuritas dan Bursa Saham AS.

Namun demikian, jumlah saham yang akan dijual untuk pertama kalinya ini belum ditentukan. Airbnb juga tidak memberikan batas waktu kapan mereka dapat menyelesaikan proses pendaftaran IPO-nya.

Berdasarkan sumber Reuters, perusahaan menargetkan pencatatan saham perdana sebelum akhir tahun ini. Hal ini tentunya akan bergantung pada kondisi pasar global.

Ilustrasi Memesan Penginapan di AirBnB Foto: Shutter Stock

Pandemi COVID-19 telah membuat bisnis persewaan rumah Airbnb runtuh dan perusahaan mesti memangkas 25 persen jumlah pekerjanya.

Pada April 2020, Airbnb mampu mengumpulkan pendanaan sebesar USD 2 miliar dalam bentuk utang dari investor. Namun nilai ini masih jauh di bawah target awal USD 26 miliar.

Keputusan Airbnb untuk go public datang ketika pasar modal AS menunjukkan kenaikan yang signifikan sebelum adanya virus corona. Perusahaan jual-beli mobil bekas online Vroom Inc serta platform intelijen bisnis ZoomInfo Technologies Inc juga menunjukkan kenaikan saham setelah go public.