Airlangga: Anggaran Perlinsos 2024 Naik Bukan Gegara Bansos, tapi Subsidi Energi

5 April 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) bersiap mengikuti sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) bersiap mengikuti sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kenaikan anggaran Perlindungan Sosial (Perlinsos) di tahun 2024 bukan disebabkan program bantuan sosial (bansos), melainkan subsidi energi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Airlangga saat menghadiri undangan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memberikan keterangan di sidang sengketa Pilpres 2024, Jumat (5/4).
Airlangga mengatakan, besaran Perlinsos selalu mengalami fluktuasi sejalan dengan perkembangan perekonomian. Sejak tahun 2020, besaran Perlinsos berada di atas angka Rp 440 triliun.
"Anggaran Perlinsos tahun 2023 dengan Pagu Rp 476 triliun itu telah terealisasi sebesar Rp 443,4 triliun, sedangkan anggaran tahun 2024 ditetapkan dengan pagu sebesar Rp 496,8 triliun sebagaimana ditetapkan UU No 16 Tahun 2023 tentang APBN tahun 2024," ungkapnya.
Alih-alih disebabkan program bansos, Airlangga menyebutkan kenaikan anggaran Perlinsos pada tahun 2024 utamanya disumbang oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Kenaikan subsidi energi, kata dia, karena realisasi rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di tahun 2024 naik menjadi USD 82 per barel, dari realisasi ICP tahun 2023 USD 78,43 per barel.
ADVERTISEMENT
Selain itu, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga mengalami kenaikan, dari rata-rata Rp 15.230 pada tahun 2023, menjadi rata-rata Rp 15.664 di tahun 2024.
"Kenaikan harga dan nilai tukar Rupiah ini berimplikasi kepada kenaikan subsidi energi di tahun 2024," kata Airlangga.
Airlangga menyebutkan, jika dibandingkan dengan tahun 2023, terjadi kenaikan volume penyaluran subsidi BBM di tahun 2024 yakni dari 16,5 juta kiloliter (KL) menjadi 19,5 juta (KL).
Dengan demikian, dia menegaskan anggaran Perlinsos yang terbesar berupa subsidi BBM, listrik, LPG, pupuk PSO, kredit program dengan share 58,3 persen pada tahun 2023 dan 55,9 persen tahun 2024 yang mengalami kenaikan.
"Jadi, kenaikan BBM itu salah satu komponen utama, Yang Mulia," pungkas Airlangga.
ADVERTISEMENT