Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Airlangga Beberkan Solusi Cegah Konflik Pekerja Smelter dengan Masyarakat
11 Februari 2023 7:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Airlangga menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah adalah sosialisasi. Kemudian, dia pun meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membangun Politeknik sesuai keterampilan yang dibutuhkan smelter.
"Retraining, reskilling, dan upskilling menjadi hal yang bisa mengurangi gap antara pemuda yang diluluskan di wilayah ini dengan dari segi kebutuhan yang ada di pabrik," jelasnya kepada awak media di Sambalagi, Morowali, Jumat (10/2).
Sementara itu, dalam kunjungannya meresmikan pembangunan smelter nikel berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) milik PT Vale Indonesia di Morowali, Sulawesi Tengah, Airlangga meminta pengamanan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diperketat.
"Kepada Forkopimda untuk bantu menjaga keamanan dan keselamatan di proyek ini, karena tidak banyak yang suka dengan Indonesia membangun hirilisasi. Kita bisa bicara terang banyak organisasi yang diterjunkan untuk melihat, mengadu domba dan banyak hal," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Airlangga pun meminta jangan sampai konflik horizontal terjadi di proyek ini. Dia menyebutkan, pembangunan proyek smelter yang cepat juga akan diikuti oleh kesejahteraan masyarakat.
"Karena investasi artinya lapangan kerja, ini yang harus kita sampaikan kepada masyarakat," tegasnya.
Dengan demikian, dia pun meminta manajemen Vale Indonesia untuk selalu melakukan peningkatan kemampuan pekerja lokal di smelternya, sehingga konflik antar pekerja dan masyarakat sekitar tidak terjadi.
"Saya mengimbau agar korporasi mengirim sebanyak-banyaknya putra-putri dari Morowali, dari sulawesi tengah, untuk ikut dalam pendidikan sehingga ada saatnya anak-anak muda di sekitar pabrik berada bisa bekerja di lingkungan perusahaan yang sedang akan dibangun," pungkasnya.
Adapun Vale Indonesia menggandeng Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai) dalam pembangunan smelter RKEF dan membentuk perusahaan patungan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI).
ADVERTISEMENT
Proyek smelter ini termasuk ke dalam Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi Vale Indonesia di Morowali, Sulawesi Tengah. Selain smelter, proyek ini juga mencakup pertambangan nikel yang berada di Blok Bahodopi.
Rencananya, proyek ini akan menyerap tenaga kerja sekitar 12-15 ribu orang pada puncak konstruksi dan 3 ribu pada masa operasi. Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, memastikan akan mengutamakan tenaga kerja lokal.
"Kami berkomitmen akan memaksimalkan tenaga kerja lokal dan melakukan program peningkatan kompetensi pelatihan tenaga kerja," jelas Febriany.
Proyek ini sekaligus menjadi smelter RKEF pertama di Indonesia yang menggunakan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) dengan sumber Liquified Natural Gas (LNG) berkapasitas 500 megawatt (MW) dan ditargetkan rampung dalam 2,5 tahun atau hingga 2025.
ADVERTISEMENT
Smelter RKEF yang memiliki nilai investasi mencapai Rp 37,5 triliun ini akan memproduksi 73 ribu ton feronikel per tahun. Hasil produksi akan mendukung industri baja tahan karat atau stainless steel.