Airlangga Bicara Efek Konflik Rusia-Ukraina ke Industri Pangan hingga Minerba

10 Maret 2022 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan perekonomian Indonesia di tahun 2022 ini bertambah tantangannya, yaitu dengan kemunculan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina berdampak kepada sektor industri mineral dan batu bara atau minerba.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan ketegangan geopolitik tersebut membuat adanya gangguan pada supply chain, di mana adanya penurunan volume transaksi dan lonjakan harga pangan hingga komoditas batu bara dan mineral.
"Terjadi penurunan volume transaksi akibat produk-produk komoditas pangan seperti rapeseed atau gandum, dan kenaikan harga komoditas batu bara sempat melonjak ke USD 400, dan mineral seperti nikel tembus USD 100 ribu di future market," ujarnya saat Raker Kemendag, Kamis (10/3).
Kenaikan harga komoditas merupakan tantangan utama bagi perekonomian global dan domestik. Airlangga menuturkan, kenaikan berbagai komoditas yang terjadi seperti minyak mentah, gas, batu bara, mineral, dan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berdampak kepada transmisi harga.
"Membuat terjadinya dua harga yaitu domestik yang lebih rendah dari harga internasional, dan ini menjadi tantangan bagi kita semua terutama di Kementerian Perdagangan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi tantangan, kondisi ini memiliki peluang baru yang menguntungkan. Dia menegaskan, peluang ini tidak boleh hanya dimanfaatkan sekelompok orang yang ingin mengeruk keuntungan.
"Sehingga berbagai kesempatan ini perlu dijaga agar tidak dimanfaatkan para oportunis yang akan merepotkan masyarakat kita," imbuh Airlangga.
Kemudian, Airlangga berkata kenaikan harga komoditas terutama mineral akan berdampak besar kepada industri hilirisasi yang sedang digalakkan pemerintah. Adapun saat ini, pemerintah menggencarkan hilirisasi ini sebagai bagian dari langkah reformasi struktural.
Pengembangan industri hilirisasi tersebut di antaranya berbasis nikel untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik, pengolahan bauksit menjadi aluminium, dan tembaga yang akan diturunkan menjadi produk logam mulia melalui metal recovery.
"Memang disrupsi dari perang Rusia itu kena langsung dari segi mineral adalah nikel, kemudian platinum sehingga ini sangat memengaruhi industri semi konduktor. Ketika terdistribusi ini ada keuntungan bagi Indonesia di mana harga-harga komoditas ini meningkat," jelas Airlangga.
ADVERTISEMENT
Dia berharap tantangan tersebut bisa menjadi peluang bagi sektor perdagangan baik itu melalui perluasan pasar, penjaminan dan asuransi ekspor, kebijakan anggaran mendukung perdagangan internasional, dan menyelesaikan dispute perdagangan termasuk di World Trade Organization (WTO).
"Seharusnya dalam posisi momentum Indonesia memimpin Presidensi G20, diharapkan bisa membuat perekonomian Indonesia berbeda dari periode-periode lalu," tandasnya.
***
Kuis kumparanBISNIS hadir lagi untuk bagi-bagi saldo digital senilai total Rp 1,5 juta. Kali ini ada kuis tebak wajah, caranya gampang! Ikuti petunjuknya di LINK INI. Penyelenggaraan kuis ini waktunya terbatas, ayo segera bergabung!