Airlangga Bicara Ekonomi Kuartal III 2022, Konsumsi Disebut Masih Jadi Andalan

5 Agustus 2022 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Jokowi bertemu delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7).  Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Jokowi bertemu delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut konsumsi rumah tangga masih menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022. Ia merasa secara keseluruhan perekonomian Indonesia di kuartal tersebut bakal tetap baik.
ADVERTISEMENT
"Bicara mengenai outlook dari Q3, tentu melihat secara keseluruhan, disampaikan yang masuk di Q3 baik itu proyeksi PMI dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), dan neraca relatif seluruhnya pada posisi baik dan ketahanan eksternal, terkait jumlah cadangan devisa yang kita pegang," kata Airlangga saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/8).
Airlangga menilai perubahan harga komoditas ke depan relatif akan melandai. Dari sisi supply disruption dan demand, tak ada perubahan mendasar. Sehingga Indonesia masih bisa memanfaatkan lonjakan harga komoditas.
"Pemerintah Indonesia optimis, pertumbuhan ekonomi 2022 5,2 persen secara tahunan (yoy). Untuk di Q3 optimis di atas 5 persen, karena di Q3 dan Q4 harus di atas 5 persen," ujar Airlangga.
Ekonomi kuartal II 2022 tumbuh 5,44 persen. Airlangga menjelaskan pada kuartal II pemerintah masih memiliki government spending yang masih bisa didorong dan diarahkan untuk kuartal III dan kuartal IV.
ADVERTISEMENT
Dia berharap, Bank Indonesia (BI) tidak buru-buru menaikkan suku bunga. Pasalnya, inflasi inti Juli masih di angka 2,86 persen. Kemudian, konsumsi masyarakat tetap menjadi andalan pertumbuhan ekonomi yakni berada di atas 50 persen terhadap PDB. Sementara itu, tingkat konsumsi pemerintah akan bergeser ke kuartal III dan kuartal IV.